sifat seseorang sesuai tanggal lahir

Untuk mengetahui karakteristik sifat seseorang, kita bisa menganalisa menurut astrologi/zodiac, shio atau dari kalender Jawa. Tapi kali ini saya ingin berbagi info dari sini yaitu Menyibak Rahasia Karakteristik Sifat Seseorang Sesuai Tanggal Lahirnya Menurut Al-Qur’an. Mau percaya..silahkan kalo gak percaya juga gak masalah

Tanggal 1
Surat Al Fatihah (Pembukaan)
Menyukai hal baru, berbakat menjadi pemimpin, seorang pioneer (pelopor), idealis, cenderung ingin sempurna, pandai memanfaatkan kesempatan, egois, harus selalu jadi prioritas utama, sering mengulangi kesalahan yang sama, orang yang belum mengenalnya akan mengira sebagai sosok yang angkuh dan sulit ditaklukkan.

Tanggal 2
Al Baqarah (Sapi Betina)
Pekerja keras, taat akan hukum dan aturan, memiliki jiwa sosial dan kepedulian tinggi, menyukai hal-hal yang bersifat rutinitas, jika dia mampu ada cenderungan menjadi seorang dermawan, kurang inisiatif, sering dimanfaatkan orang lain serta gampang percaya kepada orang lain.

Tanggal 3

Al Imran (Keluarga Imran)
Seorang pemimpin (walaupun dalam kelompok kecil), berhati-hati dalam bertindak, mengayomi, tegas, suka suasana perdebatan dan agak cerewet, jika wanita ia cenderung tomboy, ingin menang sendiri, seorang pemimpi dan sering berfantasi.

Tanggal 4
An Nisa (Wanita)
Sensitif dan perasa, feminim, protektif terhadap keluarga, kreatif, kompak tapi mudah dipengaruhi, agak jahil (iseng), dan penggoda.

Tanggal 5
Al Maidah (Hidangan)
Diperlukan banyak orang, menyukai perubahan, memiliki insting yang lumayan, cepat bosan, ingin dilayani, susah diatur.

Tanggal 6
Al Anaam (Binatang Ternak)
Punya insting tajam, kurang mandiri, terkadang seenaknya sendiri, emosional, pemalu dan kurang percaya diri, dan cepat berubah pikiran.

Tanggal 7
Al A’Raaf (Tempat Tertinggi)
Cermat dan teliti, mudah mengambil hati orang lain, penuh inspirasi, terlihat sombong, suka meremehkan dan cepat puas.

Tanggal 8
Al Anfaal
Optimis, mobilitas tinggi, menyukai perubahan, emosional, gampang berubah pendirian, saat marah suka menyakiti diri sendiri.

Tanggal 9
At Taubah
Pemaaf, perfeksionis, mudah bergaul, tegas, tidak suka basa basi, tidak cepat puas, ingin selalu diperhatikan, keras kepala dan mudah goyah.

Tanggal 10
Yunus
Cepat menyesuaikan, banyak cara keluar dari persoalan, setiap kemauan harus terpenuhi, licin dan cerdik, tidak bisa dikekang dan susah diatur, mudah menyangkal dan banyak alasan.

Tanggal 11
Huud
Dibutuhkan banyak orang, mudah menerima, berhati-hati dalam berbuat, tidak banyak kemauan, pasif, terkadang diremehkan, peka perasaan.

Tanggal 12
Yusuf
Percaya diri, optimisme tinggi, tekun, teliti, disukai banyak orang, emosional, tidak mudah percaya, tidak bisa menahan keinginan, ambisius.

Tanggal 13
Ar Ra’du (Guruh / Petir)
Pemikir, dinamis, menyukai perbedaan, mudah menarik perhatia, logis, suka berdebat, tempramental, lambat memahami sesuatu.

Tanggal 14
Ibrahim
Pembimbing yang baik, patuh pada aturan, keras dan tegas, banyak rencana, rela berkorban.

Tanggal 15
Al Hijr (Batu)
Perfeksionis, keras kepala, telaten, gampang goyah pendiriannya, mudah dipengaruhi.

Tanggal 16
An Nahl (Lebah)
Rajin dan tekun, ramah, peka pada suasana di sekitarnya, berjiwa sosial, pandai memanfaatkan kesempatan, rapi, cerewet, sensitif dan agak cengeng, pendendam.

Tanggal 17
Al Israa
Idealis, banyak ide, suka berkhayal, emosional, lebih produktif jika beraktivitas pada malam hari (kegiatan yang baik dan bermanfaat).

Tanggal 18
Al Kahfi
Suka menolong, pengamat yang baik, pandai menyimpan rahasia, tidak mudah percaya, suka memendam masalah dan mengurung diri, susah ditebak maksudnya.

Tanggal 19
Maryam
Pengasuh, kekanak-kanakan, menyukai anak-anak, suka mengajar, sabar, memiliki banyak cara menyelesaikan masalah, bicara berdasar bukti, sering difitnah.

Tanggal 20
Thaha
Misterius, suka bepergian, memegang teguh aturan, suka lari dari masalah.

Tanggal 21
Al Anbiyaa
Bertanggung jawab, seorang pemimpin dan pemikir, pendengar yang baik, menerima apa adanya (ikhlas), tidak banyak kemauan.

Tanggal 22
Al Hajj
Segala sesuatu harus sempurna, mudah dipengaruhi, gampang terpengaruh, terburu-buru ingin cepat sampai tujuan, menyukai keramaian, sering berfikir muluk.

Tanggal 23
Al mu’minuun
Normatif, sensitif, feminim, fanatik terhadap sesuatu, mudah terpancing emosinya.

Tanggal 24
An Nuur
Mudah memberikan jalan keluar, cermat memilah masalah, pendengar setia, mudah tersinggung, suka mengungkit-ungkit, gampang menyalahkan.

Tanggal 25
Al Furqan
Punya skala prioritas, gemar membandingkan, ceplas ceplos, kurang inisiatif dan tidak banyak kemauan.

Tanggal 26
Asy Syuara
Pandai mengambil hati, suka berbelit-belit, kurang berani untuk menyampaikan keinginan, agak cerewet, tidak banyak keinginan, kurang romantis.

Tanggal 27
An Naml
Insting kuat, memiliki perencanaan yang baik, pandai memanfaatkan peluang, susah bekerja sendiri, mudah panik, tidak bisa disalahkan, mudah tersinggung, tidak bisa ditentang.

Tanggal 28
Al Qashash
Berani menyampaikan keinginan dan pendapat, memegang komitmen, mudah bergaul, tidak pernah kehabisan bahan pembicaraan, pendendam, emosional, romantis, pencemburu.

Tanggal 29
Al Ankabuut
Banyak kenalan, sabar, dinamis, kurang menyukai keramaian, tidak berfikir panjang, kurang pandai memelihara jaringan, bekerja kurang sistematis, mudah tersinggung.

Tanggal 30
Ar Ruum
Optimis, banyak akal, anggun, tempramental, suka bertindak semaunya dan ingin menang sendiri, pencemburu berat, setiap kemauannya harus dipenuhi.

Tanggal 31
Lukman
Bijaksana, seorang pemimpin, melindungi komunitasnya, sabar, tekad kuat, otoriter, setiap perintahnya harus dituruti.
Sesuaikah karakteristik sifat Anda berdasarkan Surat di atas ?

http://www.filmpendek.com/old/category-56/4617-sifat-seseorang-sesuai-tanggal-lahir.html

kata-kata mutiara loch...

Tak seorang pun sempurna.
Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.
Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salah
Bila kita mengisi hati kita dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan,kita tak memiliki hari ini untuk kita syukuri.

Pikiran yang terbuka dan mulut yang tertutup, merupakan suatu kombinasi kebahagiaan.
Semakin banyak Anda berbicara tentang diri sendiri,
semakin banyak pula kemungkinan untuk Anda berbohong.

Jika Anda tidak bisa menjadi orang pandai, jadilah orang yang baik.

Iri hati yang ditunjukan kepada seseorang akan melukai diri sendiri.
Anda cuma bisa hidup sekali saja di dunia ini,
tetapi jika anda hidup dengan benar,sekali saja sudah cukup.

Kenangan indah masa lalu hanya untuk dikenang, bukan untuk diingat-ingat.
Rasa takut bukanlah untuk dinikmati,tetapi untuk dihadapi.
Orang bijaksana selalu melengkapi kehidupannya dengan banyak persahabatan.

Buka mata kita lebar-lebar sebelum menikah,
dan biarkan mata kita setengah terpejam sesudahnya
Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya

Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran.
Dialah hiasan dikala kita senang dan perisai diwaktu kita susah
Namun kita tidak akan pernah memiliki seorang teman,
jika kita mengharapkan seseorang tanpa kesalahan.
Karena semua manusia itu baik kalau kita bisa melihat kebaikannya
dan menyenangkan kalau kita bisa melihat keunikannya
tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan
kalau kita tidak bisa melihat keduanya.

Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab,
merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi,
memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat.

Sesungguhnya sebagian perkataan itu ada
yang lebih keras dari batu,lebih tajam dari tusukan jarum,
lebihpahit daripada jadam dan lebih panas daripada bara.
Sesungguhnya hati adalah ladang,
maka tanamkanlah ia dengan perkataan yang baik
karena jika tidak tumbuh semuanya (perkataan yang tidak baik)
niscaya tumbuh sebagiannya

Tidak ada simpanan yang lebih berguna
daripada ilmu.
Tidak ada sesuatu yang lebih beruntung daripada adab.
Tidak ada kawan yang lebih bagus daripada akal.
Tidak ada benda ghaib yang lebih dekat daripada maut.

persembahan untuk sahabat

Kala badai menghantam
menghitamkan langit duniaku
udara yang kuhirup terasa sesak
dan kaki tak sanggup lagi menapak
Namun hari ini…
Kau datang ucap do’a tulus
dan senyum pemberi semangat
meniupkan balon-balon asa pengusir kabut
menghalau mendung yang menutupi mentari
warna-warninya hiasi langit yang perlahan membiru
dan pagiku pun kembali berseri
Terimakasih Sahabat…..
Kulihat lagi pelangi di ujung cakrawala
bersamamu ku yakin kan ku gapai nya
“Sadness is beautiful but [...]

puisi "salam sang surya"

salam sang surya

Saat Sedih Sembilu Sungguh Sangat Sengsara,
Sedu Sedan Seolah Semua Senang Semakin Sirna…
Saksikanlah Secara Seksama
Sejuk Segarnya Samudera Selat Selatan
Sambut Suara Senandung Simponi Seruling,
Selimuti Selubung Sutera Suci,
Sentuh Sayap Semesta,
Sarat Semerbak Seroja…
Songsong Semburat Samar Sinar Sang Surya,
Senyum Sempurna Sukacitanya
Sampaikan Salam Sapa Sahabat Setianya
Setiap Senja:
“Selamat Sore Sayang”…..
by: Phyta
Berbagi

kiat jadi orang yang sukses

Seseorang dikatakan suskses apabila seseorang itu sudah mendapatkan apa yang dia inginkan, namun jika belum berhasil mereka pantang putus asa mereka akan terus berusaha dan berusaha terus untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Orang mana sih yang ga pengin berhasil, semua orang di dunia ini pasti menginginkan sebuah keberhasilan baik moril maupun materil. Untuk mencapai semua itu tidaklah gampang butuh proses yang panjang yang penuh dengan tantangan dan jarang semua orang bisa melewatinya,karena seseorang itu sudah putus asa ditengah jalan. Orang yang pemalas ga bakal menjadi orang sukses, karena untuk menjadi orang sukses harus mempunyai semangat dan motivasi yang tinggi untuk memperoleh hasil yang di inginkan.

Tips untuk menjadi orang sukses. Semua orang yang merasa telah sukses mereka pasti mempunyai tips atau cara – cara tersendiri untuk memperoleh kesuksesannya. Kalau menurut saya langkah – langkah yang harus saya lakukan yang paling penting adalah “Niat” karena sesuatu hal kalau didasari dengan niat insya Allah berhasil. Ingin menjadi orang yang sukses juga harus mempunyai motivasi dan semangat yang tinggi dan jangan pernah putus asa karena itu dapat menghambat perjalanan anda untuk menjadi orang yang sukses kelak, teruslah berusaha – berusaha jangan pantang menyerah karena menyerah sebelum bertarung itu sama dengan seorang pengecut. Jadilah orang – orang yang sukses biar bangsa ini menjadi bangsa yang maju.


http://zacky88.wordpress.com/2009/04/27/kiat-menjadi-orang-sukses/

kiat sukses jadi mahasiswa

Anda mahasiswa yang luntang-luntung kurang kerjaan? Sudah mulai mual ndengerin kuliah pak dosen? Mulai bete dengan suasana kos-kosan? Apalagi teman dekat sudah mulai pindah kos karena nggak tahan anda utangin terus hehehe. Pingin teriak sekeras-kerasnya tapi takut ditimpukin tetangga? Atau dulu punya mimpi pingin ikut mbangun republik tercinta, tapi jangankan itu, mbangun diri sendiri saja susah bo :) Apa salah jurusan yah? Padahal dulu dah baca-baca tulisan tips dan trik memilih jurusan. Bingung karena nggak dapat apa-apa di universitas. Jadi makin terseok-seok dan tanpa ruh kalau baca tulisan tentang jenis mahasiswa. Hmmm … coba deh ikuti tulisan ini, siapa tahu ada tips yang cocok dan bisa bikin semangat bangkit.

1.

Bangun tidur, berdiri di depan kaca, ucapkan bahwa andalah yang terbaik di kos-kosan ini (Ya soalnya anda sendirian sekarang :D) Kalau anda merasa itu kurang, ucapkan bahwa andalah yang terbaik di kelas anda atau terganteng di kampus anda. Yakinilah bahwa anda adalah manusia pilihan, paling tidak terpilih sebagai wakil desa anda yang bisa kuliah di universitas ini. Atau kalau lebih pede lagi, bilang bahwa andalah makhluk terbaik di muka bumi, ya memang benar, paling tidak dibandingkan dengan hewan dan tumbuhan :P
2.

Mandi yang bersih, sisir dan rapikan rambut anda. Ambil handphone, bikin senyuman paling manis, foto wajah anda. Ulangi lagi kalau masih kurang enak dilihat. Kalau sampai 10 kali jepretan masih juga kurang enak di lihat, ambil secara acak saja. Mungkin wajah anda memang tidak terlalu enak dilihat :)
3.

Nyalakan komputer, akses internet, nggak usah ke mana-mana, langsung saja buka http://wordpress.com. Buat account blog di sana.
4.

Renungi hidup anda, ingat-ingat lagi perjalanan hidup dari kecil sampai sekarang dan apa yang telah anda lakukan. Masuk ke menu administrasi http://wordpress.com, klik Write->Page. Buat tulisan dengan judul About Me, tuliskan resume, kisah hidup dan Curriculum Vitae (CV) anda. Tuliskan “apa saja” seluruh kegiatan anda di sana. Dari lahir, SD, SMP, SMA dan kuliah. Pernah jadi ketua OSIS, sekretaris, bendahara atau pesuruh OSIS? Atau pernah ikutan nyembelih kambing kurban, pernah jadi penjaga masjid, pernah bikin workshop komputer, pernah menang lomba balap karung, cerdas cermat atau lomba gambar di kampung. Tulis semuanya. Kerahkan seluruh ingatan anda, anggap saja nostalgia. Sekali lagi, tulis semua, apapun yang anda lalui di “Page” berjudul About Me tadi. Sudah puas? Klik “Publish“. Kalau ada yang kurang tambahi lagi, kalau merasa halaman itu nggak cukup dan harus tulis dalam OO Writer atau MS Word, copy and paste saja draft tadi. Jangan lupa convert ke PDF dan upload di halaman About Me. Perbaiki terus CV anda setiap ada kegiatan yang anda lakukan, sekecil apapun. Beri juga skrinsyuut kalau diperlukan. Oh ya, foto manis anda tadi jangan lupa dipasang di halaman About Me, kalau pingin contoh, termasuk gimana nempatan CV versi PDF cek di sini deh :)
5.

Sekarang ayok berdiri, jalan ke meja belajar anda. Kenangi kehidupan kampus anda, senangnya ketika diterima di universitas ini, semangatnya ikutan ospek (atau apa ya namanya sekarang?), dosen-dosen anda yang baik dan menyenangkan, nilai mata kuliah anda yang naik turun (yang pasti lebih banyak turunnya ;)), dan mungkin juga teman-teman mahasiswi anda yang sudah menolak cinta anda :) Kenang semua. Olala, ada kenangan manis disaat anda berjaya dengan satu mata kuliah yang anda senangi, dosennya juga maknyus kalau ngajar, dan anda akhirnya anda mendapatkan berkah nilai A diantara tumpukan nilai C, D dan E.
6.

Mata kuliah apa itu ya, yang dulu anda senangi? Cari buku catatan anda, obrak abrik meja belajar untuk nyari buku textbook mata kuliah itu. Ketemu? Oalah anda ternyata jagoan Rekayasa Perangkat Lunak. Ok sekarang lihat lagi tulisan di buku catatan anda yang sudah lusuh. Cocokan dengan buku textbook. Sekarang tulis kenangan anda tentang mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak itu. Jangan tulis yang lain, konsentrasi saja ke satu mata kuliah itu. Tulisan apapun asal berhubungan dengan Rekayasa Perangkat Lunak. Satu topik tulisan cukup 4-6 paragraf saja, jangan kepanjangan. Kalau belum puas, buat lagi topik lain, batasi juga 4-6 paragraf. Nulisnya di Write->Post lho ya, jangan lupa.
7.

Kurang bahan? Dulu kayaknya pernah pinjem buku bagus tentang Rekayasa Perangkat Lunak di perpustakaan? Ok, kebetulan dah masuk waktu dhuhur dan makan siang. Jangan lupa mampir dulu untuk sholat dhuhur di masjid samping kos-kosan, dan makan siang di warteg andalan. Ok, genjot sepeda ke kampus, langsung ke perpus. Cari buku kenangan anda tadi. Juga cari banyak berita dan tulisan populer tentang software dan metode pengembangan. Kalau perpus ada internet, balik lagi ke http://wordpress.com anda. Lanjutkan tulisan-tulisan anda.
8.

Ops nggak terasa sampai maghrib di perpus. Sholat, makan malam dan pulang. Ingat-ingat deh dulu kayaknya pernah ngerjain Tugas Mandiri berhubungan dengan software? Ok kumpulin file-filenya yuk. Dari mata kuliah apa saja lah, bisa Rekayasa Perangkat Lunak, Dasar Pemrograman, Pemrograman berorientasi Obyek, atau apapun. Kalau ada program yang dulu dibuat juga kumpulin. Dibahas saja program yang pernah dibuat, sekaligus dibagi gratis tuh codenya. Walah bisa jadi satu kategori baru tuh di blog :)
9.

Sebelum tidur, baca bismillah, dan ucapkan syukur hari ini anda sudah melakukan kegiatan yang sangat baik dan produktif, kegiatan yang bisa membanggakan orang tua, teman, tetangga, dan dosen anda. Dan Insya Allah bisa menjadi bekal kontribusi anda ke republik tercinta ini.
10.

Bangun pagi, nggak usah kebanyakan tidur, anda bukan bayi lagi :) Sholat shubuh dan lanjutkan petualangan hidup anda.
11.

Sebelum masuk kuliah baca-baca buku dulu deh, hari ini pak dosen mau ngajari apa, siapa tahu bisa jadi bahan tulisan. Kalau ada waktu pagi bikin resume atau rangkuman bab yang pak dosen akan ajar. Insya Allah saya jamin anda akan masuk ke kelas dengan suasana yang berbeda. Anda tidak lagi tidur. Horeeee! Lho kok bisa, ya soalnya anda jadi pingin konfirmasi ke pak dosen, yang anda pahami dari rangkuman tadi bener nggak. Dan anda akan nyimak karena anda berharap bisa jadi bahan tulisan. Ada kemungkinan anda akan lebih pinter dari pak dosen, karena kadang saking sibuknya ngerjain proyek, pak dosen kadang lupa belajar … hihihi. Kalau ada pertanyaan yang nggak bisa dijawab pak dosen, anda angkat tangan saja, bilang bahwa pernah mengupas tuntas masalah itu, sebutkan URL blog anda. Bantu dosen anda jawablah, siapa tahu malah nanti diminta bantu dosen ngerjain proyek atau malah jadi asisten dosen. Cuman jangan galak-galak sama adik kelas yah, jaman dosen bangga karena nggak ngelulusin mahasiswa sudah kuno. Yang trend sekarang dosen gaul, kayak si broer sang dosen flamboyan (ngajar di semua kampus di jakarta bo) dan mbah IMW dari gundar :)
12.

Lanjutkan perdjoeangan. Mudah-mudahan semester ini tumpukan nilai A anda semakin banyak. Dan Insya Allah saya jamin, anda tidak akan kesulitan ngerjain skripsi atau TA di semester akhir. Kok bisa? Ya, anda sudah terbiasa banyak baca dan nulis, ini modal penting bikin skripsi. Logikanya kalau anda banyak nulis, pasti banyak baca tho :) Jangan lupa untuk submit artikel-artikel anda di IlmuKomputer.Com, prosedurnya ada di sini nih. Ini penting karena kabarnya numpang nampang di IlmuKomputer.Com bisa bawa hoki, bisa dapat jodoh, pekerjaan, project atau ketularan gemuk dari foundernya. Yang pasti bisa bantu ningkatin traffic blog anda :)
13.

Kalau kebiasaan 1-12 anda lakukan sampai anda lulus, Insya Allah anda tidak akan kesulitan mencari pekerjaan. Justru pekerjaan yang akan mencari anda. Tulisan-tulisan anda di blog sudah di-indeks oleh banyak mesin mencari. Bahkan mungkin kalau orang googling dengan keyword “Rekayasa Perangkat Lunak Indonesia“, yang muncul nomor satu adalah blog anda. Anda nggak perlu bawa CV ke mana-mana karena anda sudah tulis di blog anda. Tentu anda akan semakin surprise kalau ada penerbit yang nawarin membukukan tulisan-tulisan Rekayasa Perangkat Lunak yang anda telateni selama ini. Kesempatan jadi dosen bukan mimpi lagi, lha wong yang nulis bukunya anda je. Wajar tho sekalian ngajar ;) Malah anda mungkin sudah ditokohkan oleh masyarakat Indonesia di bidang Rekayasa Perangkat Lunak? Amiiin. Cuman jangan sombong, sombong itu temannya setan :)
14.

Akhirnya, alhamdulillah anda telah sukses melewati kehidupan mahasiswa anda dengan baik. Bukan karena siapa-siapa, tapi karena perdjoeangan anda sendiri, karena tangan anda sendiri, dan tentu saja pertolongan dari yang DIATAS. Jangan lupa, tetap lanjutkan perdjoeangan di kehidupan baru.

http://www.semnastat.ugm.ac.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=16


menjaga kepercayaan

Melakukan suatu pekerjaan yang dipercayakan kepada kita, seyogyanya dengan sungguh-sungguh, karena dengan demikian kita dapat memperoleh hasil yang maksimal dan sesuai atau setidaknya mendekati sesuai dengan yang diharapkan oleh yang memberikan pekerjaan tersebut.

Yang terpenting kita harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan atau tugas tersebut sebagai amanat yang dipercayakan pada kita, sehingga orang dapat melihat dan menilai usaha maksimal kita dalam melaksanakannya.

Dipercaya oleh orang lain merupakan kehormatan bagi diri kita, yang berarti kita diperlukan oleh orang lain, seharusnya kita bersyukur pada Allah ternyata diri kita berguna untuk orang lain.

Coba pikirkan bagaimana jika kita tidak dipercaya oleh orang lain, tentunya kita merasa kecewa, karena ada dan tidak adanya kita ternyata tidak berpengaruh pada orang lain, seperti pepatah ”ada tidak menggenapkan, tidak ada tidak mengganjilkan”. Sungguh ironis jika menimpa diri kita.

Untuk mendapatkan kepercayaan orang lain tidaklah mudah, kita harus bisa membuktikan bahwa kita mau bekerja dan berusaha dengan sungguh-sungguh. Dan kepercayaan orang tidak dapat dibeli dengan uang, jika ada orang yang mendapatkan pekerjaan dengan cara membelinya dengan uang maka sudah pasti orang tersebut orang yang kurang baik.

Banyak orang mendapatkan pekerjaan sekarang ini dengan uang pelicin, walaupun nantinya terbukti ia mampu melaksanakan pekerjaan itu dengan baik, ia masih mempunyai predikat orang yang tidak sanggup berkompetisi dengan sehat.

Jika ada sesuatu dengan pekerjaannya, dan menyebabkan ia kehilangan pekerjaan tersebut, maka ia akan sulit mendapatkan pekerjaan lainnya. Dan akan mengulangi cara yang sudah pernah ia lakukan yaitu mendapatkan pekerjaan dengan uang pelicin. Karena ia tidak sanggup berkompetisi.

Jika dalam suatu masyarakat hal tersebut sudah merata, ada dimana-mana maka akan banyak lapangan pekerjaan yang terisi oleh orang-orang yang tidak kompeten, tetapi diisi oleh orang-orang yang mau mengeluarkan uang pelicin. Tinggal tunggu kehancuran masyarakat tersebut karena banyak yang tidak becus dengan pekerjaannya.

http://khustiawan.blogspot.com/2009/04/melakukan-suatu-pekerjaan-yang.html

menjaga kepercayaan

Melakukan suatu pekerjaan yang dipercayakan kepada kita, seyogyanya dengan sungguh-sungguh, karena dengan demikian kita dapat memperoleh hasil yang maksimal dan sesuai atau setidaknya mendekati sesuai dengan yang diharapkan oleh yang memberikan pekerjaan tersebut.

Yang terpenting kita harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan atau tugas tersebut sebagai amanat yang dipercayakan pada kita, sehingga orang dapat melihat dan menilai usaha maksimal kita dalam melaksanakannya.

Dipercaya oleh orang lain merupakan kehormatan bagi diri kita, yang berarti kita diperlukan oleh orang lain, seharusnya kita bersyukur pada Allah ternyata diri kita berguna untuk orang lain.

Coba pikirkan bagaimana jika kita tidak dipercaya oleh orang lain, tentunya kita merasa kecewa, karena ada dan tidak adanya kita ternyata tidak berpengaruh pada orang lain, seperti pepatah ”ada tidak menggenapkan, tidak ada tidak mengganjilkan”. Sungguh ironis jika menimpa diri kita.

Untuk mendapatkan kepercayaan orang lain tidaklah mudah, kita harus bisa membuktikan bahwa kita mau bekerja dan berusaha dengan sungguh-sungguh. Dan kepercayaan orang tidak dapat dibeli dengan uang, jika ada orang yang mendapatkan pekerjaan dengan cara membelinya dengan uang maka sudah pasti orang tersebut orang yang kurang baik.

Banyak orang mendapatkan pekerjaan sekarang ini dengan uang pelicin, walaupun nantinya terbukti ia mampu melaksanakan pekerjaan itu dengan baik, ia masih mempunyai predikat orang yang tidak sanggup berkompetisi dengan sehat.

Jika ada sesuatu dengan pekerjaannya, dan menyebabkan ia kehilangan pekerjaan tersebut, maka ia akan sulit mendapatkan pekerjaan lainnya. Dan akan mengulangi cara yang sudah pernah ia lakukan yaitu mendapatkan pekerjaan dengan uang pelicin. Karena ia tidak sanggup berkompetisi.

Jika dalam suatu masyarakat hal tersebut sudah merata, ada dimana-mana maka akan banyak lapangan pekerjaan yang terisi oleh orang-orang yang tidak kompeten, tetapi diisi oleh orang-orang yang mau mengeluarkan uang pelicin. Tinggal tunggu kehancuran masyarakat tersebut karena banyak yang tidak becus dengan pekerjaannya.

contoh proposal

Contoh

Proposal Skripsi

Tuliskan judul skripsi yang telah diajukan ke Dosen Pembimbing misalkan judulnya yaitu:

 

Analisis Makna Implisit Pada Novel Harry Potter and The Prisoner

Of Azkaban Karya J. K. Rowling Dan Terjemahannya

diajukan untuk dipertahankan dalam Sidang Ujian Sarjana Jurusan Sastra Inggris Fakultas

Sastra Universitas Padjadjaran

Aldo Elam M

H1D96210

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS SASTRA

JURUSAN SASTRA INGGRIS

BANDUNG 2001

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Analisis Makna Implisit pada Novel Harry Potter and the Prisoner of Azkaban Karya J. K. Rowling dan Terjemahannya. Objek penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang mengandung makna implisit pada novel tersebut. Kalimat yang mengandung makna implisit diambil sebagai data dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif komparatif. Novel yang berjudul Harry Potter and the Prisoner of Azkaban ini ditulis oleh J. K. Rowling dan dialihbahasakan oleh Listiana Srisanti ke bahasa Indonesia dengan judul Harry Potter Dan Tawanan Azkaban.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari penerjemahan makna implicit dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) makna implisit harus diterjemahkan secara eksplisit apabila sistem dalam bahasa sasaran mengharuskannya, namun (2) makna implisit dapat juga diterjemahkan secara eksplisit apabila sistem bahasa sasaran memungkinkannya, yang terakhir adalah (3) makna implicit harus diterjemahkan eksplisit jika menyebabkan ketaksaan atau ketidakjelasan makna dalam hasil terjemahannya.

Untuk mempermudah dalam persetujuan dari dosen mengenai skripsi yang akan kita bahas lebih baik dalam pengajuan proposal skripsi ditunjukan sistematikanya seperti contoh dibawah ini:

DAFTAR ISI

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Identifikasi Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Kegunaan Penelitian

1.5 Kerangka Pemikiran

1.6 Metode Penelitian

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Makna

2.1.1 Perubahan Makna

2.1.2 Jenis Makna

2.2 Makna Implisit

2.2.1 Makna Referensial Implisit

2.2.1.1 Referen Persona

2.2.1.2 Referen Demonstratif

2.2.1.3 Referen Komparatif

2.2.2 Makna Organisasional Implisit

2.2.2.1 Kata Substitusi

2.2.2.2 Kalimat Elipsis

2.2.2.3 Kalimat Pasif

2.2.3 Makna Situasional Implisit

2.2.3.1 Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya

2.2.3.2 Makna Situasional Implisit karena Gerakan Isyarat saat Ujaran

2.2.3.3 Makna Situasional Implisit yang Disebabkan Waktu dan Tempat Terjadinya  Komunikasi

2.2.3.4 Makna Situasional Implisit Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap

2.3 Penerjemahan

2.3.1 Metode Penerjemahan

2.3.2 Penerjemahan Makna Implisit

BAB III OBJEK PENELITIAN

 

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Makna Referensial Implisit

4.1.1 Referen Persona Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit

4.1.2 Referen Persona Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Persona

4.1.3 Referen Demonstratif Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit

4.1.4 Referen Demonstratif Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Demonstratif

4.1.5 Referen Komparatif Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit

4.1.6 Referen Komparatif Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Komparatif

4.2 Makna Organisasional Implisit

4.2.1 Kalimat Elipsis Diterjemahkan Secara Eksplisit

4.2.2 Kalimat Elipsis Diterjemahkan Menjadi Kalimat Elipsis

4.2.3 Kalimat Pasif Diterjemahkan Secara Eksplisit

4.2.4 Kalimat Pasif Diterjemahkan Menjadi Kalimat Pasif

4.2.5 Kata Substitusi Diterjemahkan Secara Eksplisit

4.2.6 Kata Substitusi Diterjemahkan Menjadi Kata Substitusi

4.3 Makna Situasional Implisit

4.3.1 Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Menjadi Makna   tuasional Akibat Faktor Budaya

4.3.2 Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Secara Eksplisit 65

4.3.3 Makna Situasional Implisit karena Gerakan Isyarat saat Ujaran Diterjemahkan Menjadi  Makna Situasional karena Gerakan Isyarat saat Ujaran

4.3.4 Makna Situasional Implisit yang Disebabkan Waktu dan Tempat Komunikasi diterjemahkan Menjadi Makna Situasional yang Disebabkan Waktu dan Tempat Komunikasi

4.3.5 Makna Situasional Implisit yang Disebabkan Waktu dan Tempat Komunikasi diterjemahkan Secara Ekplisit

4.3.6 Makna Situasional Implisit Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap Diterjemahkan Menjadi Makna Situasional Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap

BAB V SIMPULAN

SYNOPSIS

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BIODATA

 

Pada tahap selanjutnya yaitu penulisan pada bab pertama, penulisan proposal skripsi dalam bab ini lebih mengutamakan dari garis beras yang tertera dalam skripsi yang akan diajukan sehingga persetujuan itu akan lebih cepat terealisasi adapun sistematikan penulisannya seperti contoh dibawah ini yaitu berisikan antara lain:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Penerjemahan sangat mutlak diperlukan dalam era informasi dan komunikasi yang bergerak cepat seperti saat ini. Proses penerjemahan dan hasil-hasilnya dapat dilihat tersebar dalam segala bidang, mulai dari bidang pendidikan sampai hiburan. Buku, film dan berbagai media pembawa informasi lainnya yang dibuat tidak dalam bahasa asli memerlukan suatu proses penerjemahan. Penerjemahan sendiri merupakan suatu proses penyampaian informasi dari bahasa sumber ke dalam padanan yang sesuai pada bahasa sasaran.

Suatu hasil penerjemahan dapat dianggap berhasil apabila pesan, pikiran, gagasan, dan konsep yang ada dalam bahasa sumber dapat disampaikan ke dalam bahasa sasaran secara utuh. Hal ini akan sulit dilakukan karena adanya perbedaan pada sistem bahasa dan budaya antara bahasa sumber dan bahasa sasaran. Seorang penerjemah yang baik tidak hanya harus dapat mengatasi perbedaan sistem bahasa dan budaya, tetapi ia juga harus dapat menangkap pesan implisit atau amanat yang ada di bahasa sumber dan menyampaikannya kembali ke dalam bahasa sasaran. Hal ini menjadi penting karena keutuhan suatu teks sedikit banyak dipengaruhi oleh adanya pesan atau makna implicit yang terdapat didalamnya.

Untuk dapat menangkap pesan implisit dengan baik, diperlukan kemampuan untuk mengenali berbagai macam makna dan cara-cara menerjemahkannya. Di dalam teks, ada kalanya makna tidak disampaikan secara eksplisit. Makna-makna yang seperti ini disebut dengan makna implisit atau tersirat. Berikut adalah contoh makna implisit:

“So when you told her, you were actually face to face with her?”

“Yes”

“In a position to see her reaction to the news?”

“Yes”

Jawaban dari kedua kalimat pertanyaan di atas adalah “Yes”. Kedua kata tersebut persis sama, tetapi apabila dilakukan pengkajian lebih lanjut lagi ternyata makna implicit yang terkandung dalam kedua “Yes” tadi berbeda satu dengan lainnya. Penerjemah yang baik harus terampil dalam menangkap berbagai makna implicit yang terdapat pada sebuah teks. Kemampuan ini mutlak diperlukan agar tidak terjadi ketaksaan sehingga pembaca yang membaca hasil terjemahan berupa novel ini tidak mengalami kebingungan dalam memahami pesan novel tersebut. Penyampaian makna implisit tadi ke dalam bahasa sasaran juga merupakan hal yang tidak kalah pentingnya. Hal-hal inilah yang telah memotivasi penulis untuk meneliti lebih dalam lagi mengenai masalah makna implisit dalam terjemahan.

I.2 Identifikasi Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah baik tidaknya penerjemahan makna implisit pada novel Harry Potter and the Prisoner of Azkaban karya J.K. Rowling. Dalam analisis akan dibahas penerjemahan makna implisit dari bahasa sumber (bahasa Inggris) ke terjemahannya dalam bahasa sasaran (bahasa Indonesia). Juga yang akan dilihat adalah upaya-upaya yang dilakukan penerjemah dalam mengalihbahasakan berbagai bentuk makna implisit sehingga keutuhan teks dan makna yang ingin disampaikan tetap terjaga. Sebagai landasan penelitian, penulis mengambil teori mengenai makna implicit milik Larson yang dikutip dari buku Meaning-Based Translation: A Guide to Cross-Language Equivalence. Dalam buku ini Larson membagi makna implisit menjadi makna implisit referensial, makna implisit organisasional dan makna implisit situasional. Dalam menerjemahkan ketiga jenis makna implisit tadi dibutuhkan keterampilan untuk mencari padanannya dan kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan apakah makna tadi akan diekplisitkan atau tidak. Sehubungan dengan hal

tersebut ada tiga masalah yang dikaji dalam skripsi ini:

  1. Menerjemahkan makna implisit referensial. Dalam menerjemahkan makna implicit referensial penerjemah harus mengetahui referen yang dimaksud terlebih dahulu sebelum memutuskan apakah penerjemahan ini harus dieksplisitkan atau tidak.
  2. Menerjemahkan makna implisit organisasional. Dalam menerjemahkan makna implisit organisasional struktur bahasa yang dipakai harus diperhatikan. Apabila struktur bahasa tersebut mengimplisitkan sesuatu maka harus dipertimbangkan mengenai perlu tidaknya untuk mengeksplisitkan hal tersebut ke dalam bahasa sasaran.
  3. Menerjemahkan makna implisit situasional. Situasi yang terjadi pada saat ujaran merupakan kunci dalam menerjemahkan makna implisit situasional. Apabila dirasakan situasi yang dimaksud sudah cukup jelas maka makna implisit tersebut tidak perlu dieksplisitkan.

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna implisit referensial, makna implisit organisasional dan makna implisit situasional yang ada di novel Harry Potter and the Prisoner of Azkaban dan terjemahannya, juga untuk mengetahui bagaimana ketiga makna tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia serta untuk mengetahui penyesuaian yang diperlukan oleh penerjemah dalam menyampaikan makna-makna implisit tadi ke dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa sasarannya sehingga dapat ditarik simpulan secara umum mengenai penerjemahan makna implisit dalam novel tersebut.

 

I.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini berguna untuk memahami mengenai penerjemahan makna implicit sehingga seorang penerjemah dapat belajar lebih banyak mengenai makna implisit dan berbagai teknik untuk menerjemahkan makna implisit dengan baik tanpa menimbulkan ambiguitas atau kerancuan. Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu terbentuknya penerjemahan yang lebih baik, khususnya untuk penerjemahan yang berhubungan dengan makna implisit.

I.5 Kerangka Pemikiran

Seorang penerjemah harus dapat menjaga keutuhan teks yang diterjemahkannya. Salah satu cara untuk tetap menjaga keutuhan teks adalah dengan memperhatikan benar-benar berbagai penggunaan makna implisit pada teks yang dibuat oleh pengarang. Penerjemah juga harus dapat memindahkan makna-makna implisit yang ada pada suatu teks dengan piawai sehingga apa yang dimaksudkan oleh pengarang dapat disampaikan tanpa distorsi kepada pembaca dalam bahasa sasaran. Larson membagi makna implisit menjadi tiga macam yaitu: makna referensial implisit, makna organisasional implisit dan makna implisit situasional (1984: 34-37). Analisis akan dibagi berdasarkan ketiga macam makna implisit ini. Makna referensial implisit dapat ditemukan dalam kalimat yang memiliki pronomina persona, pronomina posesif, dan pronomina refleksif terutama yang dalam kata-kata seperti it, he, she, they,. Juga ditemukan dalam kata demonstratif seperti this atau that. Artikel the juga merupakan salah satu kata yang memiliki makna implisit, demikian pula halnya dengan kata-kata komparatif seperti some, most, different, dan more. Kalimat yang mengandung makna implisit organisasional dapat ditemukan dalam susunan kalimat elipsis dan kalimat pasif sistem bahasa sumber. Selain itu dapat juga ditemukan dalam kalimat yang memiliki kata substitusi seperti one, did, so, do, dan not.

Sedangkan makna situasional implisit ditemukan dalam situasi percakapan. Situasi yang dimaksud adalah hubungan antara penutur dan penanggap, latar belakang budaya, tempat berlakunya proses komunikasi, waktu terjadinya ujaran, usia dan jenis kelamin, situasi sosial penutur dan penanggap, praduga yang muncul dalam situasi berkomunikasi dan gerakan isyarat yang terjadi selama proses komunikasi berlangsung. Dalam skripsi ini faktor-faktor yang cukup banyak tadi akan dibatasi sehingga analisis makna situasional implisit terdiri dari empat bagian, yaitu makna implisit yang timbul akibat faktor budaya, gerakan isyarat, waktu dan tempat komunikasi, serta hubungan penutur dan penanggap. Untuk menganalisis penerjemahan makna implisit, penulis mengumpulkan berbagai data dan membahasnya sesuai dengan aturan yang berlaku pada bahasa sasaran sehingga dapat diketahui apakah penerjemahan tersebut telah sesuai dengan aturan yang berlaku pada bahasa sasaran, timbul tidaknya kerancuan dan terjaga tidaknya keutuhan teks asli.

I.6 Metode Penelitian

Metode yang diambil dalam peneltian ini adalah metode deskriptif dan komparatif. Masalah yang terkumpul pada data akan diklasifikasikan untuk kemudian dibahas secara objektif. Lalu dibandingkan dan dianalisis berdasarkan teori-teori yang diuraikan pada Bab II. Analisis akan menjelaskan apakah cara penerjemahan makna implisit pada data tidak menimbulkan kerancuan makna, cukup jelas untuk dipahami, telah sesuai dengan aturan pada bahasa sasaran dan juga tidak menyimpang dari teori-teori yang berlaku.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian studi pustaka, yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang erat kaitannya dengan pembahasan masalah sehingga diperoleh berbagai teori dan referensi yang mendukung penganalisisan data. Penelitian ini banyak dilakukan di perpustakaan yang ada di kota Bandung. Perpustakaan-perpustakaan tersebut antara lain perpustakaan Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra UNPAD, perpustakaan Ekstensi Fakultas Sastra UNPAD dan koleksi umum UPT perpustakaan ITB. Sedangkan waktu yang diperlukan dalam membuat penelitian ini kurang lebih empat bulan.

Memasuki pada bab selanjutnya yaitu bab ketiga, penulisan proposal skripsi itu dibuat inti permasalahan yang akan diangkat saja tidak mengutamakan atau membuat garis berasanya tetapi hanya berisikan apa saja yang akan dibahas serta hal tersebut akan mempermudah kita dalam penyususnannya, seperti contoh dibawah ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan menjelaskan tentang:

  1. Pengertian Makna
  • Perubahan Makna
  • Jenis Makna

2.  Makna Implisit

  • Makna Referensial Implisit
  1. Referen Persona
  2. Referen Demonstratif
  3. Refere n Komparatif
  • Makna Organisasional Implisit
  1. Kata Substitusi
  2. Kalimat Elipsis
  3. Kalimat Pasif
  • Makna Situasional Implisit
  1. Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya
  2. Makna Situasional Implisit karena Gerakan Isyarat saat Ujaran
  3. Makna Situasional Implisit Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap

3.  Penerjemahan

  • Metode Penerjemahan
  • Penerjemahan Makna Implisit

Pada bab ketiga lebih mengedepankan tentang objek penelitian yang akan dilakukan sehingga bisa diketahui oleh dosen pembimbing yang nantinya akan dilihat lebih jauh lagi. seperti contoh dibawah ini:

 

 

 

BAB III

OBJEK PENELITIAN

Pada bab ini akan membahas tentang objek penelitian.

Pada bab yang bisa dikatakan merupakan bab isi yang terakhir, disini yang akan dibahas merupakan hal yang menujuk atau mendukung dari skripsi yang diajukan sehingga penguatan ataupun referensi dari skripsi itu dapat dipertahankan. Seperti contoh dibawah ini dan sekali lagi hanya berisikan pada hal – hal yang akan dibahas:

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan penelitian dan pembahasan mengenai penerjemahan makna implisit.

  1. Makna Referensial Implisit
  • Referen Persona Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
  • Referen Persona Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Persona
  • Referen Demonstratif Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
  • Referen Demonstratif Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Demonstratif
  • Referen Komparatif Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
  • Referen Komparatif Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Komparatif

2.   Makna Organisasional Implisit

  • Kalimat Elipsis Diterjemahkan Secara Eksplisit
  • Kalimat Elipsis Diterjemahkan Menjadi Kalimat Elipsis
  • Kalimat Pasif Diterjemahkan Secara Eksplisit
  • Kalimat Pasif Diterjemahkan Menjadi Kalimat Pasif
  • Kata Substitusi Diterjemahkan Secara Eksplisit
  • Kata Substitusi Diterjemahkan Menjadi Kata Substitusi

3.  Makna Situasional Implisit

  • Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Menjadi Makna Situasional Akibat Faktor Budaya
  • Makna Situasional Implisit akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Secara Eksplisit
  • Makna Situasional Implisit karena Gerakan Isyarat saat UjaranDiterjemahkan Menjadi Makna Situasional karena Gerakan Isyarat saatUjaran
  • Makna Situasional Implisit yang Disebabkan Waktu dan Tempat KomunikasiDiterjemahkan Menjadi Makna Siuasional yang Disebabkan Waktu danTempat Komunikasi
  • Makna Situasional Implisit yang Disebabkan Waktu dan Tempat KomunikasiDiterjemahkan Secara Eksplisit
  • Makna Situasional Implisit Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap. Diterjemahkan Menjadi Makna Situasional Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap

Yups akhirnya selesai juga, inilah bab terakhir yaitu bab kelima, tentunya berisikan kesimpulan dari yang sudah dibahas semuannya, disini juga berisikan bagian lainnya seperti contoh dibawah ini:

BAB V

KESIMPULAN

Pada bab ini akan membahas tentang kesimpulan dari bab-bab lainnya

Kesimpulan yang didapat mengenai penerjemahan makna implisit dalam sebuah novel adalah sebagai berikut :

  1. Makna implisit harus diterjemahkan secara eksplisit apabila sistem dari bahasa target mengharuskannya.
  2. Makna implisit dapat diterjemahkan secara eksplisit jika sistem dari bahasa target memperbolehkannya.
  3. Makna implisit harus diterjemahkan secara eksplisit apabila menimbulkan ketaksaan  atau kekaburan makna pada bahasa target.

Selain itu pada bab ini juga berisikan antara lain:

SYNOPSIS

DAFTAR PUSTAKA

KUMPULAN DATA

I. Makna Referensial Implisit

I.1 Referen Persona

I. 2 Referen Demonstratif

I.3 Referen Komparatif

II. Makna Organisasional Implisit

II. 1 Kalimat Elipsis

II. 2 Kalimat Pasif

II. 3 Kata Substitusi

III. Makna Implisit

III.1 Makna Implisit Situasional (Budaya)

III.2 Makna Impilisit Situasional (Gerakan Isyarat)

III.3 Makna Implisit Situasional (Waktu dan Tempat Komunikasi)

III.4 Makna Implisit Situasional (Hubungan Penutur dan Penanggap, Usia dan

Jenis Kelamin)

BIODATA

Informasi Umum

Berisikan;

Tempat / Tanggal Lahir        :

Jenis Kelamin                           :

Berat / Tinggi                           :

Agama                                         :

Kebangsaan / Suku               :

Status                                         :

Alamat                                       :

Telp                                            :

Pendidikan

Pendidikan Informal

Aktivitas

 

pengaruh perdagangan internasional dalam krisis keuangan

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

1.1       Latar Belakang

Perekonomian yang terjadi saat ini mengacu pada perekonomian terbuka, dimana dalam kondisi ini setiap negara melakukan perdagangan antar negara atau perdagangan internasional. Tujuan dari suatu negara melakukan Perdagangan adalah peningkatan welfare atau kemakmuran dari negara tersebut, yang diindikasikan dengan meningkatnya GDP (Gross domestic Products), meningkatnya Industrialisasi, kemajuan transportasi, dan usaha pengembangan kearah globalisasi. Hubungan Perdagangan Internasional tersebut kemudian menciptakan suatu tatanan perekonomian yang saling menguntungkan dan stabil. Namun Krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat telah mempengaruhi stabilitas ekonomi global di beberapa kawasan dunia. Menurut perspektif ekonomi, perdagangan antar satu negara dengan negara lain saling berkaitan, misalnya melalui aliran barang dan jasa. Dalam hal ini, Impor suatu negara merupakan ekspor bagi negara lain, sehingga dimungkinkan resesi di satu negara akan menular dan mempengaruhi negara lainnya secara global, karena penurunan impor di satu tempat menyebabkan tertekannya ekspor di tempat lain.

 Saat ini hampir semua negara-negara di dunia menganut sistem pasar bebas sehingga terhubung satu sama lain. Sistem tersebut menyebabkan aliran dana bebas keluar masuk dari satu negara ke negara lain, dengan regulasi moneter tiap negara yang beragam. Akibatnya setiap negara memiliki risiko terkena dampak krisis. Penanganan dampak krisis membutuhkan regulasi yang cepat dan tepat. Di setiap negara cara penanganannya dapat dipastikan akan berbeda, sehingga dampak krisis ekonomi juga akan berbeda. Secara umum, negara yang paling rentan terhadap dampak krisis adalah negara yang fundamental ekonomi domestiknya tidak kuat. Lemahnya fundamental ekonomi sebuah negara salah satunya dapat disebabkan oleh kebijakan yang tidak tepat.

Krisis keuangan global yang bermula dari krisis kredit perumahan di Amerika Serikat memang membawa implikasi pada kondisi ekonomi global dan perdagangan internasional secara menyeluruh. Hampir di setiap negara, baik di kawasan Amerika, Eropa, maupun Asia Pasifik, merasakan dampak akibat krisis keuangan global tersebut. Dampak tersebut terjadi karena tiga permasalahan, yaitu adanya investasi langsung, investasi tidak langsung, dan perdagangan.

Di negara kita sendiri, Pertumbuhan ekonomi sebesar enam persen dan keberhasilan penerapan kebijakan di bidang ekonomi yang lain serta pemberantasan korupsi diyakini sebagai fundamental perekonomian negara yang kuat. Selain itu, Berbagai upaya lainnya juga telah diambil. Mulai dari pencairan anggaran belanja departemen untuk membantu likuiditas keuangan di masyarakat, dan mengutamakan program untuk rakyat dengan melindungi atas kemungkinan dampak krisis. Implementasi upaya tersebut adalah dengan memastikan semua program pengentasan kemiskinan tersalurkan dan meningkatkan program-program untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Dalam menghadapi krisis keuangan dan resesi ekonomi global, dibutuhkan ketenangan semua pihak agar dapat senantiasa berpikir rasional untuk mencarikan jalan dan solusi. Meskipun tidak seluruh masalah berada di jangkauan wilayah kebijakan dan wewenang pemerintah, partisipasi dan peran serta semua pihak, termasuk kita sebagai praktisi dan pelajar dalam mengatasi dampak krisis keuangan global mutlak dibutuhkan.

Berkaitan dengan fenomena tersebut, Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengulas tentang pengaruh krisis keuangan global terhadap perdagangan dan perekonomian internasional. Sehingga dimasa yang akan datang, kita selaku pelaku ekonomi dapat memahami lingkungan bisnis terkini kita dengan lebih baik. Dengan memahami fenomena dunia bisnis terkini, kita akan lebih mudah menyusun strategi dalam beradaptasi di lingkungan global.

Sebagai batasan pembahasan, Makalah ini hanya berfokus pada sosialisasi dan pemahaman terhadap krisis keuangan global yang sesungguhnya, serta mengulas langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam mensuspensi sektor perdagangan dan perekonomian Indonesia di area internasional.

 

 

 

 

 

BAB II

TEORI

 

 

2.1              Perdagangan dalam Globalisasi

Globalisasi mengacu pada meningkatnya pergerakan barang, jasa dan modal keluar perbatasan nasional. Perusahaan dapat masuk dan berkompetisi di pasar global atau pasar internasional dengan banyak cara. Kebanyakan perusahaan pada awalnya membangun kesuksesan bisnis mereka di tanah air mereka sendiri, dan kemudian mereka mulai mengekspor produk atau jasa mereka kepada pembeli diluar negeri.  Seiring dengan bertambahnya waktu dan kebutuhan, mereka mulai menyadari bahwa mereka dapat memotong biaya operasional mereka dengan mengalokasikan beberapa atau semua kegiatan operasional mereka di negara lain. Dalam prakteknya di luar negeri, terkadang perusahaan mendirikan perusahaan dan kantor mereka sendiri atau melakukan perjanjian subkontrak dengan pihak lain diluar negeri. Contohnya, dalam industri pakaian dan sepatu, perusahaan NIKE, The GAP, dan GUESS memiliki jaringan ekstensive dengan para subkontraktor diluar Amerika. Dalam merancang dan memproduksi produk mereka, perusahaan melakukan pembelian barang mentah, komponen, atau supply lainnya dari vendor diluar Amerika. Dengan kata lain, perusahaan-perusahaan tersebut mengembangkan "global supply chain" walaupun dalam prakteknya mereka tidak memproduksi seluruh produk mereka diluar Amerika.

Perdagangan internasional telah terbentuk sejak ribuan tahun lalu. Awalnya bermula dari eksplorasi dan kolonialisasi di Afrika, Asia, dan Amerika oleh bangsa Eropa di awal abad ke 15, dan kemudian selama lebih dari 60 tahun yang lalu, perdagangan internasional (global commerce) telah bertransformasi kedalam perekonomian dunia.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi timbulnya akselerasi globalisasi perdagangan ini, diantaranya adalah:

1.                  Tekhnologi Komunikasi yang semakin mempermudah dan mempercepat komunikasi perusahaan kepada para karyawan, rekanan, dan supplier diseluruh dunia.

2.                  Sistim Transportasi yang semakin canggih, sehingga memungkinkan perusahaan untuk melakukan perpindahan barang dan jasa dari satu tempat ke tempat yang lain dengan cara yang cepat dan murah.

3.                  Meningkatnya sekelompok pemain bisnis transnasional utama, yang berkeinginan mengembangkan bisnis mereka keluar negri, dan

4.                  Adanya reformasi Sosial dan Politik yang telah membuka pintu area pasar baru bagi perdagangan dunia.

 

2.2              Institusi Keuangan Perdagangan Internasional

Regulasi Perdagangan Internasional diselenggarakan oleh serangkaian organisasi penting yang disebut dengan Internasional Financial and Trade Institution (IFTI's), yang terdiri dari World Bank, the International and Monetary Fund (IMF), dan World Trade Organization (WTO).

2.2.1        World Bank (WB)

Fungsi dari organisasi ini adalah untuk menyediakan pinjaman yang ditujukan kepada pembangunan perekonomian negara-negara yang tergabung dalam anggota. Pada saat ini, WB adalah salah satu penolong terbesar dalam pembangunan perekonomian dunia. Pendanaan WB terutama adalah pembangunan jalan, tenaga listrik, saluran air, jembatan, dan proyek infrastruktur. WB mendapatkan dana pembangunan tersebut dari iuran negara-negara anggota dan dari dana yang dipinjamkan kedalam pasar modal internasional. Dalam kaitannya dengan kucuran dan pinjaman dana, WB memberlakukan peraturan yang ketat untuk memastikan negara penerima pinjaman mampu membayar kembali hutang-hutang meraka kepada world bank.

2.2.2    International Monetary Fund (IMF)

Organisasi yang biasa dikenal sebagai adik dari world bank ini bertujuan untuk membuat pertukaran mata uang menjadi lebih mudah dilakukan bagi negara-negara anggota agar nantinya dapat berpartisipasi dalam perdagangan internasional.

2.2.3    World Trade Organization (WTO)

WTO adalah badan internasional yang mendirikan peraturan perdagangan internasional antar negara. Tujuan utama organisasi ini adalah untuk mempromosikan perdagangan bebas, yang diimplikasika dengan mengeliminasi hambatan perdagangan seperti kuota, tarif, dan lain-lain.

2.3              Strategi Perdagangan Internasional

Saat suatu Negara berkeinginan memaksimalkan Gain on Trade dalam rangka peningkatan kemakmuran, maka negara tersebut akan melakukan Strategic Trade Policies atau Strategi dalam Kebijakan Perdagangan yang terdiri atas dua strategi yaitu :

2.3.1.      Export Promotion

Strategi ini adalah kebijakan perdagangan yang berorientasi untuk peningkatan daya saing komoditi export yang dimiliki. Komponen kebijakan yang sering dipergunakan antara lain :

·                     Pengembalian Pajak Import bahan baku bila bahan baku tersebut diolah menjadi barang jadi dan di export kembali Hal ini sering disebut dengan  duty draw back.

·                     Pengurangan Pajak bagi Perusahaan yang berorientasi memproduksi barang – barang export.

·                     Subsidi dan Dukungan Biaya Riset and Development pengembangan produk export

·                     Devaluasi untuk peningkatan daya saing produk.

2.3.2        Import Substitusion

Yaitu strategi dalam kebijakan perdagangan yang berorientasi untuk membangun atau menciptakan industri yang tadinya merupakan komoditi Impor dari suatu negara. Tujuan dari strategi ini adalah penurunan jumlah komoditi impor dan digantikan produksi dalam negeri untuk komoditi tersebut. Komponen kebijakan yang sering dipergunakan antara lain :

·                     Pengenaan Tarif yang Tinggi untuk komoditi impor

·                     Kuota pada komoditi Impor

·                     Non Tarif Barrier

·                     Infant Industry Model

 

 

 

 

 

BAB III

PEMBAHASAN KASUS

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DALAM  KRISIS KEUANGAN GLOBAL

 

 

3.1              Krisis Keuangan Global, Efek Domino Amerika Serikat

Ketika kondisi perekonomian sebuah negara adidaya berubah dan mengalami goncangan, maka dapat dipastikan akan membawa konsekuensi yang luas pada perekonomian dunia. Dalam hal ini, krisis keuangan Amerika Serikat telah mempengaruhi tatanan sistem keuangan berbagai negara.

3.1.1    Bermula dari Subprime Mortgage

Sejak tahun 1925, di Amerika Serikat sudah ada Un­dang-undang Mortgage, yaitu Peraturan yang berkaitan den­gan sektor properti, termasuk kredit pemilikan rumah. Semua warga AS, asalkan memenuhi syarat tertentu, bisa mendapatkan kemudahan kredit kepemilikan prop­erti, seperti KPR. Kemudahan pemberian kredit terjadi ketika harga properti di AS sedang naik. Kegairahan pasar properti membuat spekulasi di sektor ini meningkat. Para pe­nyedia kredit properti memberikan suku bunga tetap se­lama tiga tahun. Hal itu membuat banyak orang mem­beli rumah dan berharap bisa menjual dalam tiga tahun sebelum suku bunga disesuaikan.

Permasalahannya, banyak lembaga keuangan pemberi kredit properti di Amerika Serikat menyalurkan kredit kepada penduduk yang sebenarnya tidak layak mendapatkan pembiayaan. Mereka adalah orang den­gan latar belakang non-income non-job non-activity (NINJA) yang tidak mempunyai kekuatan ekonomi un­tuk menyelesaikan tanggungan kredit yang mereka pin­jam. Situasi tersebut memicu terjadinya kredit macet di sektor properti (subprime mortgage). Selanjutnya, kredit macet di sektor properti mengakibatkan efek domino ambruknya lembaga-lembaga keuangan besar di Amer­ika Serikat. karena, lembaga pembiayaan sektor properti pada umumnya meminjam dana jangka pendek dari pihak lain, termasuk lembaga keuangan.

Jaminan yang diberikan perusahaan pembiayaan kredit properti adalah surat utang, mirip subprime mortgage securities, yang dijual kepada lembaga-lemba­ga investasi dan investor di berba­gai negara. Padahal, surat utang itu ditopang oleh jaminan debitor yang kemampuan membayar KPR-nya rendah.

Dengan banyaknya tunggakan kredit properti, perusahaan pembi­ayaan tidak bisa memenuhi kewa­jibannya kepada lembaga-lembaga keuangan, baik bank investasi maupun asset manage­ment. Hal tersebut mempengaruhi likuiditas pasar modal maupun sistem perbankan, sehingga mengakibatkan pengeringan likuiditas lembaga-lembaga keuangan akibat tidak memiliki dana aktiva un­tuk membayar kewajiban yang ada. Ketidakmampuan bayar kewajiban tersebut membuat lembaga keuangan lain yang memberikan pinjaman juga terancam bang­krut.

Kondisi yang dihadapi lembaga-lem­baga keuangan besar di Amerika Ser­ikat juga mempengaruhi likuiditas lem­baga keuangan lain, yang berasal dari Amerika Serikat maupun di luar Amerika Serikat. Terutama lembaga yang meng­investasikan uangnya melalui instrumen lembaga keuangan besar di Amerika Serikat. Di sinilah krisis keuangan global bermula.

Untuk menghindari meluasnya kri­sis subprime mortgage dan membawa dampak buruk terhadap perekonomian Amerika Serikat, pemerintah Amerika Serikat dan Bank Sentral Amerika (The Fed) mengeluarkan kebijakan untuk membantu beberapa lembaga-lembaga keuangan besar tersebut. Upaya tersebut sekaligus dikemas dalam kebijakan moneter untuk menekan angka inflasi serta menstabil­kan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat.

Rangkaian tindakan antisipasi di Amerika Serikat telah dimulai pada tanggal 5 September. Saat itu, pe­merintah AS mengambil alih perusahaan pembiayaan Fannie Mae dan Freddie Mac untuk penyehatan arus kas dua perusahaan tersebut. Selanjutnya, pada tanggal 16 September The Fed mengucurkan pinjaman USD 85 miliar ke American International Group untuk mengambil alih 80 persen saham perusahaan asuransi tersebut. Pada tanggal 18 September 2008, Pemerintah AS meminta Kongres untuk menyetujui paket penyelama­tan ekonomi, berupa dana talangan pemerintah (bail­out) USD 700 miliar. Presiden George Bush menyata­kan perekonomian AS dalam bahaya jika Kongres tidak menyetujui rencana bailout. Meskipun demikian, tanggal 29 September 2008, Kongres AS menolak rencana bailout. Akibatnya, In­deks Dow Jones merosot 778 poin, posisi yang terbe­sar dalam sejarah pasar saham di Amerika Serikat. Akhirnya tanggal 3 Oktober 2008, Kongres menyetujui bailout. Selanjutnya, Presiden Bush menan­datangani UU Stabilisasi Ekonomi Darurat 2008. Un­dang-undang yang memuat rencana pengucuran dana talangan pemerintah (bailout) sebesar USD 700 miliar untuk mengambil alih beberapa perusahaan dan lem­baga keuangan yang merugi di pasar modal AS.

 

3.1.2    Dampak Krisis Keuangan AS yang Mengglobal

Masalah subprime mortgage di Amerika Serikat sebenarnya sudah mulai terlihat sejak Agustus 2007. Hal itu sudah ditengarai akan menjadi gelembung sub­prime (bubble), akan tetapi pemerintah Amerika Serikat terus mengucurkan uang dan menurunkan suku bunga untuk mengangkat sektor industri teknologi yang men­galami penurunan. Usaha Pemerintah AS dengan mengucurkan dana talangan pemerintah sebesar USD 700, hanya semen­tara saja dapat meredam gejolak pasar. Pasalnya, mayoritas investor di seluruh dunia terpaksa menjual por­tofolio saham yang dimiliki secara besar-besaran untuk menutupi kebutuhan likuiditas sehingga mengakibatkan terhempasnya pasar modal dunia.

Secara khusus di Wall Street, mayoritas investor yang mengalami kerugian pada saat indeks saham jatuh 777,7 poin, akibat penolakan bailout oleh House of Representative, Juga ikut menjual portofolio yang ditanam di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Pada tanggal 10 Oktober, indeks bursa berbagai negara kembali jatuh, sehingga sepuluh bank sentral dari berbagai negara menurunkan suku bunga agar beban utang para investor yang merugi tidak semakin besar.

 

3.1.3    Dampak Krisis di Beberapa Kawasan Lain

3.1.3.1.            Kawasan Eropa

Salah satu negara yang saat ini terkena dampak krisis finansial AS cukup parah adalah Islandia. Sebe­lumnya, Islandia berada di tingkat ke 4 negara termak­mur dengan GNP per kapita sekitar USD60,000 (IMF, 2008). Setelah krisis mata uang Islandia, Krona, terdepre­siasi hingga 30 persen. Sementara itu, bank sentral Islandia tidak mampu menjamin simpanan masyarakat disebabkan utang luar negeri perbankan swasta yang besarnya 11 kali lipat dari PDB negara itu.

Sebelum krisis, Bank Sentral Islandia menjalankan kebijakan inflation targeting yaitu menaikkan suku bun­ga apabila inflasi di atas target dan menurunkannya di saat inflasi berada di bawah target. Kebijakan tersebut umumnya berhasil diterapkan pada negara-negara besar, tapi tidak tepat untuk nega­ra kecil seperti Islandia. Selama kebijakan tersebut ber­langsung, tingkat inflasi berada di atas rata-rata target inflasi dengan suku bunga yang mencapai lebih dari 15 persen.

Di negara kecil seperti Islandia, suku bunga yang tinggi merangsang perusahaan domestik dan rumah tangga untuk meminjam dalam mata uang asing. Hal tersebut jelas menarik minat spekulan valuta asing, seh­ingga menyebabkan besarnya arus masuk valuta asing yang mengakibatkan tajamnya perbedaan nilai tukar valuta asing. Para spekulan dan debitor juga mendap­atkan keuntungan besar dari selisih suku bun­ga di Islandia dan luar negeri. Sama halnya dengan keuntungan yang diraih dari selisih nilai tukar Krona dengan mata uang asing lainnya. Hal tersebut juga mendorong pertumbuhan ekonomi semu dan meningkatkan laju inflasi.

Hasil akhirnya, adalah “balon-balon” ekonomi yang diakibatkan oleh interaksi suku bunga domestik dan banyaknya arus masuk mata uang asing ke Islandia. Perbedaan nilai tukar Krona Islandia yang jauh dari fun­damental ekonomi realistis mengakibatkan menurunnya nilai mata uang tersebut. Bank Sentral Islandia gagal untuk mencegah naiknya nilai tukar dan gagal untuk menin­gkatkan cadangan devisa mer­eka.

Keadaan ini diperparah den­gan utang luar negeri bank-bank swasta yang terlalu besar, sehingga Bank Sentral Islandia tidak mampu lagi memberikan jaminan atas aset-aset bank tersebut maupun memberikan jaminan likuiditas. Berbeda dengan negara Eropa lainnya yang masih mampu men­jamin simpanan masyarakat pada level tertentu.

 

3.1.3.2.            Kawasan Asia Pasifik

Sistem pasar bebas membuat negara-negara di ka­wasan Asia Pasifik pun terkena dampak krisis keuan­gan global tersebut. Salah satu dampak tersebut bisa muncul melalui financial market. Dalam kasus Jepang, Cadangan devisa USD 1 triliun tak menjamin Jepang bebas dari krisis finansial global.

Sejak awal Oktober 2008, indeks saham di Negeri Sakura sudah terkoreksi sekitar 20 persen. Hal yang sama juga terjadi di hampir semua pasar modal di Asia. Dampak lain yang bisa dilihat adalah anjloknya nilai ekspor negara-negara Asia. Contoh paling dekat ada­lah perekonomian Singapura dan Hongkong. Singapura dan Hongkong dapat terpengaruh besar, karena dua negara itu menjadi salah satu pusat beroperasinya rak­sasa-raksasa keuangan dunia. Sedangkan Tiongkok akan terpengaruh karena daya beli rakyat AS akan sangat menurun, yang berarti banyak barang buatan Tiongkok yang tidak bisa dikirim secara besar-besaran ke Amerika Serikat

Laporan kuartal IV-2007, ekonomi Singapura yang biasanya tumbuh sekitar 9 persen, anjlok menjadi 6 persen. Itu menunjukkan kemerosotan ekonomi Amerika ber­dampak terhadap negara-negara Asia lainnya. Bahkan ekonomi Cina, yang dianggap memiliki kekebalan terhadap resesi negara lain, juga terkena im­bas. Indeks Shanghai anjlok dan mulai mengantisipasi penurunan ekspornya ke AS dengan mengalihkan ke pasar regional tentunya termasuk Indonesia.

Tentu dibutuhkan kebijakan yang tepat bagi kita un­tuk mempertahankan pertumbuhan ekspor. Di samping itu, bagi negara-negara lain, perlu juga mewaspadai adanya kemungkinan membanjirnya produk Cina aki­bat tidak terpenuhinya pasar ekspor mereka di Amerika Serikat.

 

3.2       Kebijakan Berbagai Negara Atasi Dampak Krisis Global

3.2.1    Amerika Serikat

Disektor keuangan, kebijakan yang diambil pemer­intah AS adalah memberikan dana talangan (bailout) sebesar USD700 miliar. Dana ini ditujukan untuk menyelamat­kan institusi keuangan dan perbankan demi mencegah krisis ekonomi yang berkepanjangan. Bailout dilakukan dalam bentuk pembelian surat utang subprime mort­gage yang macet dari investor. Selain itu, pemerintah juga berjanji membeli surat berharga jangka pendek USD900 miliar. Disis lain, Bank Sentral Amerika (Federal Reserve) juga mengumum­kan rencana radikal untuk menutup sejumlah besar utang jangka pendek yang bertujuan menciptakan tero­bosan dalam kemacetan kredit yang mengakibatkan krisis finansial global.

Disektor riil, presiden Amerika yang baru, Obama, merencanakan pengadaan proyek infrastruktur besar dalam pembangunan fasilitas-fasilitas domestik Amerika, seperti pembangunan jalan dan jembatan. Hal ini diharapkan akan dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan, yang akhirnya dapat meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat dan menstimulasi perbaikan perdagangan.

 

3.2.2    Kawasan Eropa

A.        Islandia

Untuk mengatasi dampak krisis keuangan global, Pemerintah Islandia menasionalisasi Bank Glitnir yang bangkrut. Kemudian memecat Dewan Direksi Lands­banki, serta memberikan suntikan dana pada bank-bank bermasalah. Dalam mestabilkan nilai tukar mata uang Krona, yang diperdagangkan hingga 202 Krona per Eur 1 (satu Euro), pemerintah mematok kurs Krona Eslandia setara dengan 131 Krona per Eur 1. Dan setelah otoritas moneter Islandia tidak mampu lagi menjamin aset-aset bank, Rusia memberikan suntikan dana USD 37 miliar ke bank-bank besar Islandia, de­mikian juga Swedia ikut turun tangan memberikan sun­tikan dana sebesar USD 702 juta.

Pemerintah Islandia optimis dalam jangka panjang akan bisa recovery karena memiliki potensi cadangan gas alam dan sumber daya manusia yang handal.

B.         Inggris

Otoritas moneter Inggris menurunkan suku bunga 0,5 persen menjadi 4,5 persen. Langkah lain yang dilakukan adalah merekapitalisasi Santander, Barclays, HBOS, HSBC, Lloyds TSB, Na­tionwide Building Society, Royal Bank of Scotland, dan Standart Chartered. Pemerintah juga menjamin utang berupa surat berharga berjangka pendek dengan nilai USD 250 miliar untuk jangka menengah. Selain itu, Bank of England juga menyediakan GBR 200 mil­iar (200 miliar poundsterling) untuk pinjaman jangka pendek perbankan.

C.        Perancis

Presiden Perancis Nicolas Sarkozy di depan sidang kabinet mengatakan, negara siap menolong permoda­lan bank-bank utama di Perancis. Selain itu pemerintah Perancis juga meminta Jepang dan Pemimpin G-8 un­tuk melakukan pertemuan darurat untuk menenangkan krisis.

D.        Rusia

Pemerintah menutup bursa saham sebagai usaha untuk membendung kepanikan investor akibat penu­runan indeks saham, dan meminjamkan dana sebesar USD 37 miliar kepada bank-bank besar. Pemerintah Rusia juga akan memberikan suntikan dana 500 miliar rubel kepada Sberbank, 200 miliar rubel pada VTB (Bank milik pemerintah). Selain itu Rusia juga menyerukan pertemuan G-8 dan meminta keterlibatan Cina dalam melakukan upaya bersama untuk mengatasi krisis

E.         Uni Eropa

Para menteri keuangan 27 negara anggota Uni Eropa segera melakukan pertemuan untuk membahas jumlah simpanan maksimum yang akan mendapatkan jaminan pemerintah. Pembahasan dikhususkan untuk memastikan peningkatan jumlah simpanan yang dija­min oleh negara masing-masing. Selain itu, Uni Eropa juga menurunkan suku bunga Bank Sentral Eropa dari 0,5 persen menjadi 3,75 persen.

 

3.2.3.   Kawasan Asia Pasifik

A.        China

Untuk mengantisipasi dampak krisis ekonomi Peo­ple’s Bank of China (PBOC) sebagai otoritas moneter menurunkan suku bunga dari 7,2 persen menjadi 6,93 persen. Selanjutnya, Pemerintah China berjanji mem­bantu AS dalam mengatasi krisis.

B.         Korea Selatan

Pemerintah Korea Selatan meminta teknokrat ekonomi menyiapkan rencana-rencana darurat dalam mengantisipasi dampak terburuk krisis keuangan AS dan mengusulkan koordinasi dengan Menteri Keuan­gan Cina dan Jepang. Pemerintah juga meminta otori­tas perbankan menjamin kebutuhan dana perusahaan lokal, termasuk kebutuhan terhadap dolar AS.

C.        Thailand

Federasi Industri Thailand mengajukan langkah-langkah kepada menteri keuangan untuk melakukan Penurunan bea masuk impor, Peningkatan keyakinan konsumen, Penurunan pajak korporasi, dan Meminta otoritas moneter untuk mengawasi produk-produk investasi asing yang dapat memperburuk kondisi keuangan Thailand.

D.        Australia

Bank Sentral Australia menurunkan suku bunga menjadi 6 persen untuk melonggar­kan likuiditas yang mulai terasa kurang di sistem per­bankan Australia. ­

Krisis finansial dunia yang berdampak terhadap bank-bank komersial, memukul mata uang, menekan ekspor, dan mengganggu produksi saat ini sudah mem­pengaruhi bisnis properti di sejumlah negara. Di China, penutupan pabrik sudah mulai terjadi. Merespons krisis keuangan global, umumnya bank sentral di berbagai negara memangkas suku bunga. Sebagian besar negara menjamin penuh seluruh dana masyarakatnya.

Lembaga pemeringkat kredit internasional Standard & Poor’s (S&P) menyebutkan, sebagian besar negara Asia Pasifik akan menghadapi tantangan dari efek ba­bak pertama resesi Amerika Serikat (AS). Tetapi, ka­wasan ini diperkirakan mampu menepis dampak buruk resesi AS. Dalam laporannya, lembaga itu mengungkapkan implikasi-implikasi dampak resesi bagi fundamental ekonomi dan kredit sejumlah pemerintahan di kawasan Asia Pasifik. Menurut S&P, permintaan domestik dan perdagan­gan antar kawasan diperkirakan mampu mengatasi dampak langsung merosotnya permintaan impor AS. Meskipun demikian, negara-negara Asia Pasifik juga harus bertarung mengantisipasi risiko-risiko lain yang disebabkan melonjaknya harga-harga sumber energi dan makanan, ketatnya likuiditas global, serta kemung­kinan melemahnya pertumbuhan ekonomi negara-neg­ara Eropa.

Sebagian besar negara di kawasan Asia Pasifik, pada dasarnya dapat mengatasi dampak krisis keuan­gan global, karena tingginya prospek pertumbuhan ekonomi di kawasan secara keseluruhan, kapasitas ke­bijakan fiskal dan moneter untuk memitigasi efek buruk resesi, dan solidnya dukungan dana bagi negara-nega­ra yang kurang maju.

                       

3.3.      PEREKONOMIAN INDONESIA DI PUSARAN KRISIS GLOBAL

Fundamental ekonomi di Indonesia saat ini cukup kuat dalam menghadapi efek domino krisis keuangan global. Hal tersebut bisa dilihat dari indikator Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat dari 5,5 persen di tahun 2006 menjadi 6,3 persen pada tahun 2008. Angka tersebut merupakan angka tertinggi sejak krisis tahun 1998. Indikator lain adalah terkendalinya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika (USD), laju inflasi yang relatif terkendali, menurunnya suku bunga (BI Rate), dan penerimaan dalam negeri (pajak) terus meningkat. Untuk beberapa tahun kedepan, inflasi Indonesia akan terjaga seir­ing dengan menurunnya goncangan ekonomi domestik dan fundamental ekonomi Indonesia yang semakin kuat (Aksa, 2008).

 

 

 

3.4       Dampak Krisis Keuangan Global bagi Indonesia

Krisis keuangan di AS mengakibatkan pengeringan likuiditas sektor perbankan dan institusi keuangan non-bank yang disertai berkurangnya transaksi keuangan. Penger­ingan likuiditas akan memaksa para inves­tor dari institusi keuangan AS untuk melepas kepemilikan saham mereka di pasar modal Indonesia untuk memperkuat likuiditas keuangan institusi mereka.

Aksi tersebut akan menjatuhkan nilai saham dan mengurangi volume penjualan saham di pasar modal Indonesia. Selain itu, beberapa perusahaan keuangan Indonesia yang menginvetasikan dananya di instrumen investasi lembaga keuangan di AS juga mendapat im­bas atas kejatuhan nilai saham tersebut.

Krisis keuangan di AS yang merambah ke beberapa negara lainnya juga akan mengancam perdagangan be­berapa produk ekspor Indonesia di pasar AS, Jepang, dan kawasan Uni Eropa yang telah berlangsung sejak lama. Hal ini sangat berbahaya mengingat produk ekspor Indonesia sangat bergantung pada negara-negara tersebut, sedangkan di dalam negeri produk-produk tersebut kalah bersaing dengan produk impor China yang lebih murah.

Nilai tukar mata uang negara-negara Asia menga­lami depresiasi terhadap mata uang dolar AS, namun apabila melihat kondisi Rupiah dibandingkan yang lain­nya masih menunjukkan kondisi yang lebih baik. Selama 1 Jan- 10 Oktober 2008, Rupiah hanya ter­depresiasi sekitar 3%, jauh dibawah nilai mata uang Philipina (16%) dan juga Thailand (17%). Hal ini menun­jukkan bahwa, ekonomi kita masih terjaga menghadapi krisis ekonomi. Dengan demikian krisis keuangan global memberi­kan dampak langsung ataupun tidak langsung terhadap perkembangan ekonomi Indonesia. Dampak langsung yang terjadi adalah kerugian pada sebagian kecil investor yang memiliki exposure atas aset-aset yang terkait langsung dengan institusi-institusi keuangan Amerika Serikat yang bermasalah, misalnya lembaga keuangan Indonesia yang menanam dana dalam instrumen Lehman Brothers. Sedangkan dampak tidak langsung krisis finansial global, antara lain;

  Mempengaruhi momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam bentuk pengeringan likuiditas, lon­jakan suku bunga, anjloknya harga komoditas, dan melemahnya pertumbuhan sumber dana.

 Menurunnya tingkat kepercayaan konsumen, inves­tor, dan pasar terhadap berbagai institusi keuangan yang ada.

Flight to quality, pasar modal Indonesia terkoreksi akibat indikasi melemahnya mata uang rupiah

• Kurangnya pasokan likuiditas di sektor keuangan karena kebangkrutan berbagai institusi keuangan global khususnya bank-bank investasi akan ber­dampak pada cash flow sustainability perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Akibatnya, penda­naan ke capital market dan perbankan global akan mengalami kendala dari aspek pricing (suku bunga) dan availability (ketersediaan dana).

• Menurunnya tingkat permintaan dan harga komoditas utama ekspor Indonesia tanpa diimbangi peredaman laju impor secara signifikan akan menyebabkan defisit perdagangan yang semakin melebar dalam beberapa waktu mendatang.

• Selanjutnya defisit perdagangan tersebut akan me­nyulitkan penggalangan capital inflow dalam jumlah besar untuk menutup defisit itu sendiri seiring den­gan keringnya likuiditas pasar keuangan global.

Selain hal diatas, Krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa yang berdampak negatif terhadap negara-neg­ara lainnya, tidak berimbas terlalu besar bagi Indone­sia. Hal ini disebabkan net ekspor Indonesia ke luar negeri hanya 10 persen dari total produk domestik bruto (PDB).

 

3.5.            Langkah Penyelamatan Perekonomian Indonesia dalam Krisis Global

3.5.1.   Pemberian Arahan

Pada tanggal 6 Oktober 2008, Presiden Susilo Bam­bang Yudhoyono memberikan 10 arahan kepada jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan para pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).  Arahan tersebut di­maksudkan untuk mempertahankan kestabilan pertum­buhan ekonomi Indonesia. Sepuluh arahan itu antara lain adalah:

1.      Himbauan untuk bersikap optimis dan bersinergi untuk memelihara momentum pertum­buhan ekonomi guna mengelola serta mengatasi dampak krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat.

2.      Pemanfaatan perekonomian domestik dan mengambil pelajaran dari krisis 1998, di mana sabuk pengaman perekonomian domestik adalah sektor UMKM, pertanian, dan sektor informal.

3.      Optimasi APBN 2009 untuk memacu per­tumbuhan dan membangun social safety net. Optimasi ini memperhatikan penyediaan infrastruktur dan stimulasi per­tumbuhan, alokasi anggaran penanggulangan kemiski­nan yang tetap menjadi prioritas, defisit anggaran yang harus “tepat” dan “rasional”

4.      Tetap menggerakkan Dunia usaha khususnya sektor riil, agar penerimaan negara tetap terjaga dan pengangguran tidak bertambah.

5.      Menghimbau semua pihak untuk melakukan perdagangan dan kerjasama ekonomi dengan negara sahabat.

6.      Menggalakkan kembali penggunaan produk da­lam negeri sehingga pasar domestik akan bertam­bah kuat.

7.      Memperkokoh sinergi dan kemitraan (part­nership) pemerintah dengan perbankan dan dunia usaha.

8.      Menghimbau semua kalangan untuk meghindari sikap egisektoral dan memandang remeh masalah.

9.      Mengutamakan kepentingan rakyat diatas kepentingan golongan dan pribadi.

10.  Menghimbau Semua pihak untuk melakukan komu­nikasi dengan tepat dan bijak kepada rakyat.

             

3.5.2.   Langkah Kebijakan

Sebagai implementasi Sepuluh Arahan Presiden, beberapa langkah kebijakan telah diambil untuk men­gatasi dan mengantisipasi dampak krisis keuangan global. Rangkuman langkah tersebut dipaparkan sebagai berikut:

3.5.2.1.            Kepastian Hukum dan Jaminan Investasi

Mengacu pada krisis ekonomi tahun 1998, langkah-langkah prioritas yang dilakukan pemerintah antara lain adalah mengutamakan proteksi rakyat kecil, memastikan ketersediaan kebutuhan sehari-hari, biaya kesehatan, pendidikan dan layanan publik lainnya agar tidak men­galami gangguan. Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan bebera­pa insentif untuk memastikan sektor riil terus berger­ak. Sekalipun gejolak pasar saham dan fiskal banyak dipengaruhi oleh hal-hal di luar jangkauan pemerintah, karena harus tunduk pada hukum global.

3.5.1.2.            Perkuat dan Jaga Ketahanan Sektor Riil

Langkah kebijakan pemerintah untuk menjaga agar perekonomian tetap stabil di tengah krisis antara lain dengan mendorong kinerja melalui pemberian insentif dan disinsentif. Pemerintah akan menerapkan insentif ekspor beru­pa perbaikan iklim dan pengurangan biaya transaksi ekspor. Kebijakan itu dibuat untuk mencegah imbas krisis keuangan global. Selain itu pemerintah juga akan merestitusi pajak penjualan dan bea masuk termasuk strategi ekspansi ke pasar baru dan mengamankan dari produk ilegal.

Selain itu, Pemerintah juga terus berupaya menarik penanam modal luar negeri maupun domestik untuk tetap menanamkan modalnya di sektor riil. Beberapa langkah yang dilaku­kan diantaranya perbaikan masalah yang dikeluhkan investor, dan pengendalian impor barang yang bersifat konsumtif melalui peningkatan pengadaan dalam neg­eri.

Untuk dapat meningkatkan ketahanan ekonomi In­donesia di sektor riil, Pemerintah mendorong sektor swasta untuk meningkatkan pertumbuhan usaha ber­basis industri manufaktur sehingga dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

Adapun basis industri manufaktur yang didorong pertumbuhannya oleh pemerintah adalah:

1. Tekstil dan Produk Tekstil

2. Alas Kaki

3. Keramik

4. Elektronika Konsumsi

5. Pulp dan Kertas

6. Petrokimia

7. Semen

8. Baja

9. Mesin Listrik & Alat Listrik

10. Alat Pertanian

11. Peralatan Pabrik

Pemerintah juga melindungi industri dalam negeri dari membanjirnya produk luar dengan membatasi laju impor serta meningkatkan pengamanan pasar domestik dari produk impor ilegal atau politik dumping. Selain itu, Pemerintah juga akan melakukan penutupan pelabuhan-pelabuhan gelap, yang sering digunakan se­bagai sarana penyelundupan barang ilegal, serta mem­perketat pengawasan bongkar muat barang di pelabu­han dan sepanjang pantai Indonesia.

Dalam menghadapi krisis keuangan global ini, pe­merintah juga memberikan perhatian khusus kepada In­dustri Kecil dan Menengah (IKM), untuk menjaga tetap tersedia lapangan kerja bagi masyarakat pedesaan. Dalam sektor UKM, pemerintah terus memastikan kelangsungan program kredit untuk rakyat dan berba­gai program fasilitasi UKM lainnya. KUKM perlu diting­katkan karena, sektor KUKM Indonesia ditunjang oleh 48,9 juta unit usaha yang tersebar hampir merata di seluruh wilayah Indonesia. Kontribusi bagi Kontribusi KUKM terhadap PDB sebesar Rp 1.778 triliun (53,3 persen) dan menyerap tenaga kerja 96 persen. Pemerintah juga mendukung usaha peningkatan hasil komoditi di beberapa sektor usaha.

Di sektor pertanian, pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan budidaya udang, kerang, kopi, coklat, ikan segar, dan daging. Semen­tara, dalam sektor industri terdapat minyak nabati, ge­tah karet alam, kertas dan kertas koran, serta barang tembaga.

3.5.1.3.            Stabilisasi Moneter

Pemerintah melalui Bank Indonesia akan menem­puh beberapa langkah, yaitu memperkuat likuiditas sektor perbankan, yaitu menjaga pertumbuhan kredit pada tingkat yang sesuai untuk mendukung target pertumbu­han ekonomi, dan mengambil kebijakan neraca pemba­yaran.

Upaya tersebut diantaranya adalah :

1.         Antisipasi pengeringan likuiditas global dengan memperkuat sektor perbankan, pertumbuhan kredit dijaga pada level yang tetap mampu mendukung pertumbuhan ekonomi.

2.         Pencarian pembiayaan defisit anggaran pendapa­tan dan belanja negara dari sumber nonpasar dan sumber-sumber pembiayaan lainnya, karena pem­biayaan melalui penerbitan surat utang makin sulit dilakukan.

3.          Pemantauan neraca pembayaran dengan menjaga momentum arus modal ke dalam negeri.

4.         Pemantauan penggunaan anggaran kementerian dan lembaga negara.

Berkaitan dengan pengeringan likuiditas di pasar keuangan dan perbankan, BI menyederhanakan aturan Giro Wajib Minimum (GWM) untuk menambah keper­cayaan diri bank terhadap kondisi likuiditas perbankan yang melemah akibat krisis keuangan global. Giro Wajib Minimum (statutory reserve) adalah sim­panan minimum yang harus dipelihara oleh Bank da­lam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebe­sar persentase tertentu dari Dana Pihak Ketiga (DPK) bank.

Langkah lain yang ditempuh Bank Indonesia dian­taranya adalah membuka ruang untuk repo Surat Utang Negara (SUN) atau SBI yang diperpanjang masa ber­lakunya hingga tiga bulan. Untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan 2009, Bank Indonesia memastikan bahwa inflasi tahun 2009 terkendali pada kisaran 6,5-7,5 persen. Dengan per­timbangan tetap mewaspadai gejolak yang terjadi saat ini dan tetap fokus menjaga nilai rupiah yang tercermin dari inflasi dan nilai tukar.

Dan yang terakhir, BI Rate disesuaikan menjadi 9,5 persen agar suku bunga riil tetap terjaga pada kisaran 2-2,5 persen. Da­lam jangka pendek, kenaikan BI Rate ditujukan untuk menurunkan ekspektasi inflasi pelaku pasar. Ekspek­tasi inflasi yang tinggi telah membuat nilai tukar jatuh melewati batas psikologis Rp9.500 per dollar AS. Pa­dahal, inflasi tinggi amat berbahaya, karena dapat menurunkan nilai aset yang dimiliki masyarakat golongan bawah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

PENUTUP

 

 

4.1.      Kesimpulan

Perdagangan Internasional pada masa ini tidak terlepas dari pengaruh krisis Global. Krisis yang melanda ini bermula dari permasalahan subprime mortgage Amerika yang kemudian mengakibatkan efek domino bagi perdagangan dan perekonomian negara lainnya. Akibat parah yang dirasakan dari adanya efek domino ini dialami oleh Amerika sendiri, negara-negara Eropa dan Asia yang banyak bergantung pada aktivitas pendanaan dan pasar modal, dan negara-negara lain yang kurang mengandalkan sektor riil mereka sebagai pondasi ekonominya.

Dampak yang telah dirasakan bagi negara-negara yang melakukan perdagangan internasional adalah Bangkrut dan meruginya institusi keuangan, Bank, dan korporasi; Inflasi meningkat, Pertumbuhan ekonomi menurun, dan Indeks Bursa yang runtuh. Fenomena ini menjadikan negara-negara yang terpukul oleh karena krisis keuangan global melakukan berbagai upaya dalam mengatasi dampak krisis ini. Langkah-langkah antisipasi yang dilakukan negara-negara di Eropa, Amerika dan Asia diantaranya adalah mengajukan rencana bailout atau mengeluarkan dana talangan bagi perusahaan keuangan dan Industri yang hampir bangkrut, penurunan suku bunga, menasionalisasi perusahaan swasta, pengambil alihan untuk penyehatan, penutupan bursa, melarang short selling, meningkatkan jaminan deposito, buy back saham, dan meningkatkan insentif bagi eksportir.

Bagi Indonesia sendiri, dampak yang dirasakan adalah kerugian pada sebagian kecil investor yang memiliki exposure atas aset-aset yang terkait langsung dengan institusi-institusi keuangan Amerika Serikat yang bermasalah. Selain itu,

dampak tidak langsung yang dirasakan adalah terpegaruhnya momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia, Menurunnya tingkat kepercayaan konsumen, inves­tor, dan pasar terhadap berbagai institusi keuangan, terkoreksinya pasar modal Indonesia, Kurangnya pasokan likuiditas di sektor keuangan, dan Menurunnya tingkat permintaan dan harga komoditas utama ekspor Indonesia. Dalam mengatasi hal tersebut, pemerintah melakukan beberapa langkah kebijakan, diantaranya adalah memberi kepastian hukum dan jaminan investasi, memperkuat dan menjaga ketahanan sektor riil, melakukan stabilisasi moneter, dan menjalankan program jaring pengaman sosial.

 

4.2       Saran

Konsekuensi lo­gis dari krisis global yang bermula di Amerika Serikat akan membuat pasar di Amerika dan Eropa akan lebih tertutup. Oleh karena itu, diperlukan kecerdasan untuk men­cari peluang sasaran ekspor lain atau membuat produk ekspor yang lebih kompetitif dibandingkan produk neg­ara-negara lain.

Bagi para praktisi dan pelaku ekonomi di Indonesia, hendaknya mendukung program-program yang telah dijalankan dan direncanakan pemerintah dalam menghadapi krisis keuangan global ini. Langkah praktis dan sederhana yang bisa diambil antara lain adalah:

1.                  Bersikap Optimis bahwa perekonomian akan membaik.

Dengan bersikap optimis, maka kepercayaan kita terhadap kemampuan diri sendiri dan kemampuan negara dalam mengatasi masalah akan meningkat, hal ini akan membuat kita terhindar dari sikap pesimis yang tidak perlu sehingga kita dapat akan tetap dapat mempertahankan pola pikir yang benar dalam menyikapi berbagai bentuk permasalahan. Pola pikir yang benar dan sehat dari sikap optimis akan melahirkan pola dan sikap hidup yang baik.

2.                  Mendukung penuh penguatan sektor riil dengan mengubah pola konsumsi kita dari produk impor ke produk dalam negeri yang tersedia.

Dengan dukungan penuh kita terhadap sektor riil dalam negeri, maka perekonomian dalam negri kita akan meningkat. Dengan perekonomian dalam negeri yang meningkat, maka devisa akan meningkat, lapangan kerja bertumbuh, jumlah pengangguran menurun, tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat akan membaik, kriminalitas menurun, kita selaku warga negara akan dapat menikmati hidup yang lebih baik.

3.                  Membayar Pajak dengan jujur dan tepat waktu

Dengan pembayaran pajak yang jujur dan tepat waktu, maka secara langsung kita telah berperan dalam supply anggaran yang ditujukan untuk mensejahterakan rakyat.

 

 

 

 

 

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme