MATERI APL.MP E*/**(SCM)

MANAJEMEN RANTAI PASOK
(SUPPLY CHAIN MANAGEMENT-SCM)

Definisi Supply Chain Management
Supply Chain Management (SCM) menekankan pada pola terpadu menyangkut proses aliran produk dari supplier, manufaktur, retailer hingga pada konsumen akhir. Dalam konsep SCM ingin diperlihatkan bahwa rangkaian aktivitas antara supplier hingga konsumen akhir adalah dalam satu kesatuan tanpa sekat yang besar. Mekanisme informasi antara berbagai komponen tersebut berlangsung secara transparan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Supply Chain Management (SCM) adalah suatu konsep yang menyangkut pola pendistribusian produk yang mampu menggantikan pola-pola pendistribusian produk secara tradisional. Pola baru ini menyangkut aktivitas pendistribusian, jadwal produksi, dan logistik.
Dari 2 definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa fokus utama dari SCM adalah sinkronisasi proses untuk kepuasan pelanggan. Semua supply chain pada hakekatnya memperebutkan pelanggan dari produk atau jasa yang ditawarkan. Semua pihak yang berada dalam satu rantai supply chain harus bekerja sama satu dengan lainnya semaksimal mungkin untuk meningkatkan pelayanan dengan harga murah, berkualitas, dan tepat pengirimannya.
SCM diperlukan oleh perusahaan yang sudah mengarah pada pengelolaan dengan sistem just in time, karena konsep just in time sangat menekankan ketepatan waktu kedatangan material dari pemasok sampai ke tangan konsumen sesuai dengan yang ditetapkan. Artinya, kedisiplinan dan komitmen seluruh mata rantai harus benar-benar dilaksanakan, sehingga apabila terjadi penyimpangan pada salah satu mata rantai saja, maka akan mengganggu pasokan material secara keseluruhan dan menghambat kelancaran tugas dari mata rantai yang lain, karena tidak adanya persediaan.

Manfaat SCM
1.Kepuasan pelanggan, Konsumen atau pengguna produk merupakan target utama dari aktivitas proses produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau pengguna yang dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia dalam jangka waktu yang panjang. Untuk menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu konsumen harus puas dengan pelayanan yang disampaikan oleh perusahaan.
2.Meningkatkan pendapatan, Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga produk-produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma, karena diminati konsumen.
3.Menurunnya biaya, Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada konsumen akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.
4.Pemanfaatan asset semakin tinggi. Aset terutama faktor manusia akan semakin terlatih dan terampil baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan.
Tenaga manusia akan mampu memberdayakan penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan SCM.
5.Peningkatan laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan menjadi pengguna produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan.
6.Perusahaan semakin besar. Perusahaan yang mendapat keuntungan dari segi proses distribusi produknya lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat.

Prinsip-prinsip SCM
Anderson, Britt & Frave (1997) memberikan 7 prinsip SCM untuk membantu para manajer dalam merumuskan strategi pelaksanaan SCM, yaitu:
1.Segmentasi pelanggan berdasarkan kebutuhannya.
2.Sesuaikan jaringan logistik untuk melayani kebutuhan pelanggan yang berbeda.
3.Dengarkan signal pasar dan jadikan signal tersebut sebagai dasar dalam perencanaan kebutuhan (demand planning) sehingga bisa menghasilkan ramalan yang konsisten dan alokasi sumber daya yang optimal.
4.Diferensiasi produk pada titik yang lebih dekat dengan konsumen dan percepat konversinya di sepanjang rantai supply.
5.Kelola sumber-sumber supply secara strategis untuk mengurangi ongkos kepemilikan dari material maupun jasa.
6.Kembangkan strategi teknologi untuk keseluruhan rantai supply yang mendukung pengambilan keputusan berhirarki serta berikan gambaran yang jelas dari aliran produk, jasa, maupun informasi.
7.Adopsi pengukuran kinerja untuk sebuah supply chain secara keseluruhan dengan maksud untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen akhir.

Persyaratan Penerapan SCM

1.Dukungan manajemen.
Manajemen semua level dari strategis sampai operasional harus memberikan dukungan mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan, sampai pengendalian.
2.Pemasok.
Sebelum membangun komitmen dan melaksanakan ‘kontrak kerja’ dengan para pemasok, maka perusahaan terlebih dahulu harus melaksanakan evaluasi pemasok. Evaluasi pemasok dilakukan apabila untuk material yang sama dapat diperoleh lebih dari satu alternatif pemasok. Setidaknya ada tiga kriteria dalam melakukan evaluasi pemasok, yaitu: keadaan umum pemasok, keadaan pelayanan, dan keadaan material. Beberapa contoh indikator dari setiap kriteria evaluasi pemasok adalah sebagai berikut (Gaspersz, 2002):
1.Keadaan umum pemasok
a.Ukuran atau kapasitas produksi
b.Kondisi finansial
c.Kondisi operasional
d.Fasilitas riset dan desain
e.Lokasi geografis
f.Hubungan dagang antar industri
2.Keadaan pelayanan
a.Waktu penyerahan material
b.Kondisi kedatangan material
c.Kuantitas pemesanan yang ditolak
d.Penanganan keluhan dari pembeli
e.Bantuan teknik yang diberikan
f.Informasi harga yang diberikan
3.Keadaan material
a.Kualitas material
b.Keseragaman material
c.Jaminan dari pemasok
d.Keadaan pengepakan (pembungkusan)

Dari ketiga kriteria tersebut, bobot (berdasarkan tingkat kepentingan) yang terbesar diberikan pada kriteria keadaan material, karena keadaan material akan mempengaruhi kinerja fungsi produksi dan operasi khususnya kualitas produk. Selanjutnya dilakukan penilaian untuk setiap indikator dan dihitung total skor-nya.
3.Distributor
sebagai perantara produk perusahaan sampai ke tangan konsumen akhir. Intensitas saluran distribusi yang ideal bagi suatu perusahaan adalah bagaimana menyajikan jenis produk secara luas dalam pemuasan kebutuhan konsumen (Sitaniapessy, 2001). Satu kunci yang penting dalam mengelola saluran distribusi adalah menentukan berapa banyak saluran distribusi yang dikembangkan serta membentuk suatu pola kemitraan yang menunjang pemasaran suatu produk dalam area pemasaran tertentu.
4.Transparansi arus informasi.
Untuk dapt mendukung arus informasi yang transparan dari seluruh mata rantai yang terlibat dalam SCM diperlukan komitmen (dapat dicapai melalui kemitraan dan kesepakatan) disertai dengan ketersediaan database.
Konsep database yang dimaksud dalam hal ini bukan hanya kumpulan data yang dikelola dan dikendalikan secara terpusat, melainkan data tersebut harus memenuhi lima kriteria sebagai berikut :
1.Ketersediaan, kapanpun diperlukan harus tersedia disertai dengan kemudahan akses.
2.Kemampuan dipergunakan untuk berbagi kebutuhan terkait
3.Kemampuan data untuk selalu berkembang dalam konteks yang efektif
4.Jumlah data tidak tergantung kondisi fisik penyimpan data (penyimpan data yang harus menyesuaikan jumlah data)
5.Konsistensi dan validitas data



Tantangan Penerapan SCM
1.Lingkungan makro dan eksternal.
a) Inflasi
b) Persaingan di tingkat global
c) Perkembangan teknologi
d) Masalah infrastruktur (birokrasi yang rumit)
2.Lingkungan mikro ( Perusahaan )
1.Pengukuran kinerja yang tidak terdefinisikan dengan baik
2.Customer service tidak didefinisikan dengan jelas, tidak ada pengukuran terhadap kelambatan respon dalam pelayanan, dan sebagainya.
3.Status data pengiriman yang tidak akurat dan sering terlambat.
4.Sistem informasi tidak efisien.
5.Dampak ketidakpastian diabaikan.
6.Kebijakan inventori terlalu sederhana, faktor-faktor ketidakpastian tidak diperhitungkan dalam pembuatan kebijakan-kebijakan tersebut, kadang-kadang terlalu statis dan generik.
7.Diskriminasi terhadap internal customer. Prioritasnya rendah, service levelnya tidak terukur, sistem insentifnya tidak tepat.
8.Koordinasi antar aktivitas suplai, produksi, dan pengiriman tidak bagus.
9.Analisis metode-metode pengiriman tidak lengkap, tidak ada pertimbangan efek persediaan dan waktu respon.
10.Definisi ongkos-ongkos persediaan tidak tepat.
11.Ada kendala komunikasi antar organisasi.
12.Perancangan produk maupun proses tidak memperhitungkan konsep supply chain.
13.Perancangan dan operasional supply chain dibuat secara terpisah.
14.Supply chain tidak lengkap, fokusnya sering hanya pada operasi internal saja. Untuk mengatasi tantangan tersebut, terlebih dahulu perusahaan harus melakukan perbaikan dan membangun komitmen di lingkungan internal perusahaan tersebut, baru kemudian membangun kemitraan dan komitmen dengan mata rantai lain di lingkungan eksternal. Satu hal yang juga penting dalam mengatasi tantangan untuk penerapan SCM adalah mengelola informasi dalam sebuah sistem yang harus mendukung proses pengambilan keputusan di wilayah penerapan SCM.

Perkembangan-perkembangan Terbaru dalam SCM

Agar perusahaan selalu dapat memimpin dalam berkompetisi di pasaran, cara-cara baru yang lebih inovatif perlu ditemukan atau dikembangkan. Seiring dengan menyebarnya konsep-konsep SCM di dunia industri baik industri manufaktur atau jasa. Konsep-konsep yang lebih canggih yang merupakan pengembangan dari SCM bermunculan. Konsep-konsep tersebut antara lain:
1.Just In Time (JIT), prinsip ini menekankan pada kemitraan yang erat antara perusahaan dengan pemasoknya, dan pemasok akan memiliki wakil di perusahaan yang disuplainya. Wakil tersebut berfungsi menggantikan peran bagian pembelian di perusahaan pembeli. Atas nama perusahaan pembeli, wakil tersebut akan membuat order pembelian ke perusahaannya berdasarkan rencana produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan pembeli. Praktek ini memungkinkan kedua belah pihak untuk merundingkan rencana-rencana produksi maupun pembelian sehingga menguntungkan kedua belah pihak. Perusahaan pembeli akan lebih mudah menegosiasikan jadwal pengiriman karena wakil tadi sewaktu-waktu bisa ditemui di perusahaannya. Demikian pula wakil tadi akan lebih banyak memberikan masukan tentang kemampuan perusahaannya untuk memasok kebutuhan material atau bahan baku yang dibutuhkan perusahaan pembeli.
2.Vendor Managed Inventory (VMI), adalah merupakan salah satu variasi dari JIT II. Konsep ini banyak digunakan oleh para pemasok yang mensuplai bisnis retail. Selama ini pihak retail yang berkewajiban membuat order pembelian untuk menjaga kelangsungan persediaan dari setiap item yang terjual. Pada VMI kebalikannya, justru pemasoklah yang berkewajiban untuk menentukan kapan dan berapa jumlah suatu item harus dikirim ke retailnya, berdasarkan informasi tingkat penjualan dan ketersediaan stock yang ada di retail tersebut. Pada VMI pertukaran informasi yang lancar sangat diperlukan. Pemasok akan mampu membuat keputusan yang baik, apabila informasi tingkat kebutuhan maupun tingkat persediaan yang dimiliki pihak retail bisa diakses dengan mudah.
3.Global Pipeline Management (GPM), konsep ini didasarkan pada teori kontrol di mana aliran material atau produk akan optimal bila dikontrol dari satu titik. Aliran material atau produk pada konsep GPM hendaknya dikendalikan oleh satu pihak atau chanel dalam supply chain, yang lain mengikuti dan mendukung dengan memberikan informasi yang diperlukan.

MATERI APL.MP E*/**(SAP)

SAP

SAP merupakan software yang banyak dipakai di perusahaan besar untuk mendukung integrasi proses bisnis. Lima tahun terakhir, di perusahaan negara-negara Asia, termasuk Indonesia, sedang gencar-gencarnya mengimplementasikannya. Software buatan Jerman ini telah lama dipakai di perusahaan besar Eropa dan Amerika.
Tahun ini, SAP juga menyiapkan paket khusus untuk perusahaan menengah. Tentunya dengan banyaknya pangsa pasar ini, juga membuka peluang tenaga kerja bagi dunia IT.

Di Indonesia, banyak perusahaan besar yang telah mengimplementasikan SAP, ambil contoh Astra International, Toyota Astra Motor, Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bentoel Prima, United Tractor, Daihatsu Motor, Pertamina, Aqua, Auto 2000, Blue Bird dan banyak perusahaan lagi. Modul yang diimplementasikan pun beragam. Ada yang hanya memakai untuk keperluan area tertentu seperti Financial Accounting saja atau Sales and Distributon saja atau banyak pula yang mengintegrasikan beberapa modul.
Scope integrasi, mahalnya license tiap user SAP yang relative mahal, biaya consultant yang lumayan dan tingginya ‘kutu loncat’ SDM SAP, menyebabkan tidak semua perusahaan ‘berani’ memakai solusi SAP.

Apa sih SAP ?
SAP (System Application and Product in data processing ) adalah suatu software yang dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif.
SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi di SAP dapat bekerja secara terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya.

Modul-Modul di SAP

SAP terdiri dari modul-modul aplikasi sebagai berikut :
a)SD-Sales & Distribution: membantu meningkatkan efisiensi kegiatan operasional berkaitan dengan proses pengelolaan customer order (proses sales, shipping dan billing)
b)MM-Materials Management: membantu menjalankan proses pembelian (procurement) dan pengelolaan inventory
c)PP-Production Planning: membantu proses perencanaan dan kontrol daripada kegiatan produksi (manufacturing) suatu perusahaan.
d)QM-Quality Management: membantu men-cek kualitas proses-proses di keseluruhan rantai logistik
e)PM-Plant Maintenance: suatu solusi untuk proses administrasi dan perbaikan sistem secara teknis
f)HR-Human Resources Management: mengintegrasikan proses-proses HR mulai dari aplikasi pendaftaran, administrasi pegawai, management waktu, pembiayaan untuk perjalanan, sampai ke proses pembayaran gaji pegawai
g)FI-Financial Accounting: Mencakup standard accounting cash management (treasury), general ledger dan konsolidasi untuk tujuan financial reporting.
h)CO-Controlling: Mencakup cost accounting, mulai dari cost center accounting, cost element accounting, dan analisa profitabilitas
i)AM-Asset Management: Membantu pengelolaan atas keseluruhan fixed assets, meliputi proses asset accounting tradisional dan technical assets management, sampai ke investment controlling
j)PS-Project System: Mengintegrasikan keseluruhan proses perencanaan project, pengerjaan dan control

Dampak Integrasi

Dengan mengimplementasikan SAP di suatu organisasi akan mengintegrasikan sistem yang berakibat:
1)Perubahan yang dilakukan pada satu modul secara otomatis akan mengupdate modul yang lainnya bila informasi yang dirubah berkaitan dengan modul tersebut. Data akan terupdate secara langsung begitu user menginput data ke dalam sistem. Hal ini yang dikenal dengan istilah “real-time processing”
2)Integrasi secara sistem bisa terjadi dengan syarat bahwa seluruh perusahaan harus menggunakan satu sumber data yang sama, baik untuk data customer, data product maupun data vendor.
3)Transparansi data - Semua user yang mempunyai akses ke sistem akan dapat melihat semua informasi yang paling up-to-date setiap saat diperlukan walaupun informasi tersebut di-input oleh user lainpun.

Parameter Integrasi
Suatu karakteristik utama yang menandakan suksesnya integrasi informasi dalam suatu perusahaan adalah bahwa segala informasi hanya perlu di input satu kali saja pada sistem.
Sistem SAP memungkinkan hal ini terjadi dengan mentransfer/mengcopy informasi yang sudah di-input pada satu dokumen ke dokumen lainnya sehingga mengurangi pekerjaan input data dan sekaligus mengupdate semua dokumen yang berkaitan dengan rangkaian proses tertentu.

Semua informasi tersimpan didalam SAP sehingga dapat diakses oleh bagian organisasi yang membutuhkan pada saat yang dibutuhkan


Data di SAP

Tipe data yang terdapat dalam sistem SAP:
1.Data Transaksi
a.Data yang digunakan untuk melakukan transaksi di SAP, contoh: membuat purchase order
b.Setiap transaksi akan tersimpan di dalam satu dokumen tertentu

2.Master Data
a)Data utama yang harus dibuat dengan benar supaya transaksi bisa dilakukan, contoh: material master, vendor master, customer master
b)Master data tersimpan secara terpusat dan digunakan oleh seluruh modul Proses Bisnis dan Fungsi dalam SAP
Sistem SAP dikembangkan dengan tujuan untuk mengintegrasikan keseluruhan rangkaian proses bisnis yang terdapat pada suatu organisasi.
Dalam suatu organisasi, misalnya perusahaan manufacturing, ini berarti integrasi keseluruhan proses supply chain – mulai dari supplier sampai dengan customer – dalam suatu rangkaian proses yang saling berbagi informasi.
Berikut akan diuraikan secara garis besar mengenai proses-proses bisnis yang berlaku pada suatu organisasi manufacturing meliputi :
1.Rangkaian proses end-to-end
2.Proses Procurement to Payment
3.Proses Order to Cash
4.Proses Inventory/Warehouse Management
5.Proses Plan & Manage Enterprise (FI/CO)

MATERI APL.MP E*/**(ERP (Enterprise Resource Planning))

ERP (Enterprise Resource Planning)

ERP (Enterprise Resource Planning) System adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akunting perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.
ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Costumer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.

Modul ERP
Secara modular, software ERP biasanya terbagi atas modul utama yakni Operasi serta modul pendukung yakni Finansial dan Akunting serta Sumber Daya Manusia:

1.Modul Operasi
General Logistics, Sales and Distribution, Materials Management, Logistics Execution, Quality Management, Plant Maintenance, Customer Service, Production Planning and Control, Project System, Environment Management.

2.Modul Financial & Akuntansi
General Accounting, Financial Accounting, Controlling, Investment Management, Treasury, Enterprise Controlling.

3.Modul Sumber Daya Manusia
Personnel Management, Personnel Time Management, Payroll, Training and Event Management, Organizational Management, Travel Management.

Manfaat Menggunakan ERP
Berikut ini adalah sebagian kecil manfaat dengan diaplikasikannya ERP bagi perusahaan:
1.Integrasi data keuangan
Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik.
2.Standarisasi Proses Operasi
Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk
3.Standarisasi Data dan Informasi
Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda.

Tips memilih ERP
Berikut adalah beberapa tips bagaimana cara memilih ERP yang sesuai bagi perusahaan:
1.Knowledge & Experience
Knowledge adalah pengetahuan tentang bagaimana cara sebuah proses seharusnya dilakukan, jika segala sesuatunya berjalan lancer. Experience adalah pemahaman terhadap kenyataan tentang bagaimana sebuah proses seharusnya dikerjakan dengan kemungkinan munculnya permasalahan. Knowledge tanpa experience menyebabkan orang membuat perencanaan yang terlihat sempurna tetapi kemudian terbukti tidak bisa diimplementasikan. Experience tanpa knowledge bisa menyebabkan terulangnya atau terakumulasinya kesalahan dan kekeliruan karena tidak dibekali dengan pemahaman yg cukup.

2.Selection Methodology
Ada struktur proses seleksi yang sebaiknya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam memilih ERP. Proses seleksi tidak harus selalu rumit agar efektif. Yang penting organized, focused dan simple. Proses seleksi ini biasanya berkisar antara 5-6 bulan sejak dimulai hingga penandatanganan order pembelian ERP.

3.Analisa Business Strategy
•Bagaimana level kompetisi di pasar dan apa harapan dari customers?
•Adakah keuntungan kompetitif yang ingin dicapai?
•Apa strategi bisnis perusahaan dan objectives yang ingin dicapai?
•Bagaimana proses bisnis yang sekarang berjalan vs proses bisnis yang diinginkan?
•Adakah proses bisnis yang harus diperbaiki?
•Apa dan bagaimana prioritas bisnis yang ada dan adakah rencana kerja yang disusun untuk mencapai objektif dan prioritas tersebut?
•Target bisnis seperti apa yang harus dicapai dan kapan?

4.Analisa People
•Bagaimana komitment top management thd usaha untuk implementasi ERP?
•Siapa yg akan mengimplementasikan ERP dan siapa yg akan menggunakannya?
•Bagaimana komitmen dari tim implementasi?
•Apa yg diharapkan para calon user thd ERP?
•Adakah ERP champion yg menghubungkan top management dgn tim?
•Adakah konsultan dari luar yg disiapkan untuk membantu proses persiapan?

5.Analisa Infrastruktur
•Bagaimanakah kelengkapan infrastruktur yang sudah ada (overall networks, permanent office systems, communication system dan auxiliary system)?
•Seberapa besar budget untuk infrastruktur?
•Apa infrastruktur yang harus disiapkan?

6.Analisa Software
•Apakah software tsb cukup fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kondisi perusahaan?
•Apakah ada dukungan service dari supplier, tidak hanya secara teknis tapi juga untuk kebutuhan pengembangan sistem di kemudian hari?
•Seberapa banyak waktu untuk implementasi yg tersedia?
•Apakah software memiliki fungsi yang bisa meningkatkan proses bisnis perusahaan?

Implementasi ERP

Berikut ini adalah pedoman yang digunakan pada saat implementasi ERP:
ERP adalah bagian dari infrastruktur perusahaan, dan sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Semua orang dan bagian yang akan terpengaruh oleh adanya ERP harus terlibat dan memberikan dukungan terhadap jalannya ERP.
ERP ada untuk mendukung fungsi bisnis dan meningkatkan produktivitas, bukan sebaliknya. Tujuan implementasi ERP adalah untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
Pelajari kesuksesan dan kegagalan implementasi ERP, jangan berusaha membuat sendiri praktek implementasi ERP. Ada metodologi tertentu untuk implementasi ERP yang lebih terjamin keberhasilannya.

Penyebab Gagalnya ERP

1.Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran
2.Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik
3.Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya
4.Orang-orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru

Tanda-tanda kegagalan ERP

1.Kurangnya komitmen top management
2.Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan (analisa strategi bisnis)
3.Cacatnya proses seleksi software (tidak lengkap atau terburu-buru memutuskan)
4.Kurangnya sumber daya (manusia, infrastruktur dan modal)
5.Kurangnya ‘buy in’ sehingga muncul resistensi untuk berubah dari para karyawan
6.Kesalahan penghitungan waktu implementasi
7.Tidak cocoknya software dgn business process
8.Kurangnya training dan pembelajaran
9.Cacatnya project design & management
10.Kurangnya komunikasi
11.Saran penghematan yang menyesatkan

Software ERP

Berikut adalah software ERP yang saat ini beredar, baik yang berlisensi bayar maupun open source:
SAP
JDE
BAAN
MFGPro
Protean
Compiere
Adempiere

MATERI APL.MP E*/**(Compiere)

Compiere

Compiere adalah salah satu piranti lunak Enterprise Resource Planning (ERP) berbasiskan Open Source yang dapat diimplementasikan pada perusahaan, terutama perusahaan distribusi.

Compiere dilengkapi dengan beberapa fitur, semisal Inventory Management, Purchasing, Sales Order, Account Payable, Account Receivable dan General Ledger sebagai pondasinya. Didukung dengan kemampuan multi currency, multi company dan multi language, Compiere sangat cocok bagi perusahaan-perusahaan berbentuk group of companies, yang lazim di Indonesia.

Kemampuan Compiere yang memungkinkan untuk dibongkar-pasang serta di kustomisasi menjadikannya ERP salah satu produk yang unik di pasaran. Infrastruktur di dalam Compiere memungkinkan pengembangan aplikasi di atas tanpa harus membutuhkan seorang yang ahli dalam pemrograman Java sekalipun. Ini juga positioning yang baru bagi pasar aplikasi integrasi.

Hal lain yang menarik yang terdapat di Compiere adalah kita dapat merubah business process dan menyesuaikannya dengan kebutuhan organisasi. Dengan demikian aplikasi lebih mudah diterima pengguna dan tidak menyulitkan dalam implementasi.
Dalam hal reporting juga sangat fleksible. Compiere menyediakan berbagai pilihan untuk mendesain report dengan sangat mudah, tanpa pengetahuan pemrograman yang mendalam. Anda dapat menentukan jenis data apa saja yang akan ditampilkan dalam sebuah report.

Dengan beberapa karakteristik diatas, Compiere juga dianggap sebagai sebuah framework pengembangan, artinya kita dapat membuang semua kemampuan ERPnya, lalu kita mengembangkan module dari nol, dengan hanya mengadopsi arsitektur keamanan modulenya.

Solusi ini sebenarnya cara paling mudah bagi mereka yang ingin mengembangkan aplikasi desktop atau web, tetapi tak memiliki resource yang cukup misalnya keterbatasan pada tim pengembangan Java. Posisi Compiere sebenarnya dapat disetarakan dengan produk Netbeans yang dikembangkan oleh Sun maupun Eclipse RCP yang diinisialisasi oleh IBM.

Dan satu hal lagi, Compiere juga jalan di semua sistem operasi terkenal diantaranya Solaris, Linux, Unix, AIX, AS/400 dan tentu saja Windows.

Screen Shot Compiere

Modul-modul yang tersedia pada Compiere antara lain :

1. Quote to Cash
Adalah modul untuk menjalankan proses penjualan, pembuatan penawaran ke pelanggan, serta melakukan penagihan pembayaran. Anda dapat membuat invoice dan menerima pembayaran dari pelanggan.


2. Requisition to Pay
Bagian ini berfungsi untuk mengendalikan proses pembelian barang, penjadwalan hutang, serta mengatur pembayaran ke pemasok.


3. Supply Chain Management
Adalah modul untuk mengendalikan stok barang sehingga kondisi stok yang tersedia dapat selalu dipantau. Selain itu juga memonitor status barang-barang yang dibeli dari pemasok maupun yang akan dikirim ke pelanggan.

4. Customer Relatinship Management (CRM)
Berfungsi untuk mengelola data pelanggan dan partner bisnis. Anda dapat mengatur berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pelanggan seperti penjualan, surat-menyurat, pengiriman brosur, dan lain-lain.

5. Performance Analisys
Bagian ini adalah modul akuntansi dalam compiere, mencatat semua transaksi yang terjadi diperusahaan dan menyajikannya dalam bentuk laporan keuangan. Anda dapat melihat posisi keuangan dan laba rugi perusahaan.

Aspek Teknologi Compiere
Bagaimana arsitektur teknologi yang digunakan? Secara garis besar aplikasi ini menggunakan arsitektur Java sehingga bersifat multi platform. Anda dapat mengisntallnya di lingkungan Linux, Windows, maupun Unix. Arsitektur Compiere terdiri dari 3 layer yaitu :
1. Server Database
Menggunakan database Oracle versi 9, sehingga secara legal anda tetap harus membayar lisensi Oracle walaupun aplikasi Compiere sendiri diperoleh gratis. Saat ini tim pengembang Compiere sedang menuju database independence sehingga dapat mendukung berbagai database yang ada di pasaran seperti PostgreSQL dan SQL Server.

2. Application Server
Teknologi yang digunakan adalah JBoss yan juga bersifat open source dan gratis. JBoss merupakan application server terkemuka untuk mendukung platform Java Enterprise (J2EE).

3. Client
Di sisi klien terdapat 2 pilihan, yaitu Java Client yang menggunakan antar muka Windows dan HTML Client yang menggunakan browser. Java Client lebih kaya fungsi dan user friendly, sehingga sangat memudahkan proses transaksi. Sedangkan HTML Client memiliki kelebihan dalam hal kemudahan instalasi karena hanya memerlukan web browser di sisi klien. Interface web ini dibangun berdasarkan
teknologi Java Server Pages (JSP)


Jika Ternyata Compiere juga terlalu sulit, maka ada program ERP yang lebih mudah, yaitu WEB-ERP.
dibuat menggunakan PHP-MySQL. Seperti program PHP lainnya, Anda memerlukan web server untuk menjalankannya. Proses instalasi dapat Anda lihat di manualnya. Anda dapat mendownloadnya di www.webERP.org. Mau mencoba open source ERP lain, coba search di http://sourceforge.net dan masukkan kata ERP sebagai kata kunci pencarian.


webERP

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme